Napoli Juara Liga Italia, Kemenangan Inter Milan Sia-sia
Facundo Chrysnha Pradipha May 24, 2025 05:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Napoli resmi menjadi juara Liga Italia Serie A setelah menang 2-0 atas Cagliari pada matchday terakhir Sabtu (24/5/2025) dinihari.

Kemenangan ini membuat kokoh status Napoli sebagai pemuncak klasemen dengan total 82 poin, selisih 1 poin dengan Inter Milan di peringkat 2.

Otomatis, Napoli sukses meraih scudetto Lega Serie A musim 2024/2025, menambah koleksi trofi keempat juara Liga Italia.

Di sisi lain, kemenangan Napoli menjadi mimpi buruk bagi Inter Milan yang membawa misi sama raih scudetto.

Sia-sia perjuangan Inter Milan yang bermain tandang ke markas Como meski menang 0-2.

Tambahan 3 poin tidak cukup mengudeta Napoli di pucuk klasemen, Nerazzuri harus puas finis di urutan dua klasemen dengan total 81 poin.

Adapun kemenangan Napoli diraih berkat dua gol yang sukses merobek gawang Alen Sherri, yakni oleh Scott McTominay (42') dan Romelu Lukaku (51').

Sementara Inter Milan membukukan dua gol juga ke gawang Como dicetak oleh de Vrij (20') dan Correa (51').

Napoli Gempur Cagliari

Bermain di kandang yakni Stadion Diego Armando Maradona, Napoli tampil mendominasi.

Cagliari bermain bertahan dengan mayoritas pemain memilih untuk membentuk tembok kuat.

Napoli beberapa kali mencetak peluang emas baik dari area penalti dan luar penalti.

Ketangguhan Alen Sherri sempat membuat para penyerang Napoli frustasi.

Bahkan kran gol baru terbuka pada menit 42' lewat sepakan cantik bicycle kick McTominay.

Di babak kedua, Napoli tak mengendurkan serangan.

Umpan jauh dari lini belakang ke depan membuat kaget pertahanan Cagliari.

Lukaku menunjukkan ketajaman dan kekohoan body balancenya.

Lewat gocekan, ia menipu dua pemain belakang untuk kemudian menyepak bola dengan keras ke sisi kiri kiper, bola masuk ke jala.

Skor 2-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Inter Milan Menang Mudah

Sementara di pertandingan lain, Inter Milan menang mudah meski bermain tandang.

Como ketiban sial lantaran harus bermain dengan 10 pemain.

Sang kiper, Pepe Reina mendapat hukuman keluar lapangan setelah mendapat kartu merah.

Menurut VAR, eks kiper Liverpool ini tertangkap melanggar dengan keras saat melakukan tekel kepada Taremi.

Sebelum itu, Inter mencetak gol lewat tandukan de Vrij menerima umpan pojok dari Calhanoglu menit 20'.

Gol kedua Inter dicetak oleh Corre pada menit 51'.

Sejarah Juara

Juara Liga Italia 2024/2025 akan ditentukan melalui hasil pertandingan Napoli dan Inter Milan pada pekan terakhir.

Napoli menyambut giornata 38 dengan status Capolista alias pemuncak klasemen Serie A sementara.

Pasukan Antonio Conte meraup 79 poin dalam 37 pertandingan. Mereka hanya terpaut satu angka dari Inter Milan (78).

Khusus dua tim ini, mereka menjalani laga pekan penutup yang digelar serentak pada Sabtu (24/5/2025) pukul 01.45 WIB.

SELEBRASI LAUTARO - Selebrasi Penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez saat mencetak gol ke gawang Feyenoord pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, di Stadio De Kuip, Kamis (6/3/2025) dini hari WIB. Lautaro Martinez pecahkan sejarah klub.
SELEBRASI LAUTARO - Selebrasi Penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez saat mencetak gol ke gawang Feyenoord pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, di Stadio De Kuip, Kamis (6/3/2025) dini hari WIB. Lautaro Martinez pecahkan sejarah klub. (inter.it)

Napoli menjamu Cagliari, sedangkan Inter Milan bertandang ke Como.

Dikutip dari SkySportItalia, ini adalah momen ke-28 kalinya scudetto harus ditentukan sampai pekan pemungkas.

Dalam 27 kejadian terdahulu, ada 24 episode di mana sebuah tim memuncaki klasemen dengan keunggulan poin tipis atas rivalnya menjelang partai penutup.

Adapun 3 momen lainnya diwarnai kondisi dua tim dengan meraih poin sama banyak dalam satu laga tersisa.

Kalau riwayatnya lebih diperinci, armada Simone Inzaghi makin terjepit saat mengemban misi menggulingkan Napoli dari singgasana.

Dari 24 episode, hanya 4 kali terjadi tim runner-up berhasil menyalip raihan poin pemuncak klasemen dan juara di pekan pemungkas.

Artinya, peluang munculnya drama kudeta pekan terakhir berdasarkan catatan sejarah itu cuma 16,7 persen!

Uniknya, keempat momen tadi melibatkan Inter Milan sebanyak dua kali, dan dua-duanya berujung kegagalan bagi mereka.

Pengalaman pahit pertama Inter Milan terjadi di Serie A musim 1966/1967. Inter menyambut pekan terakhir dengan 48 poin di puncak klasemen, unggul satu angka di atas Juventus (47).

Namun, kombinasi kekalahan Inter 0-1 dari Mantova plus kemenangan Juve 2-1 atas Lazio membuat Bianconeri menyalip ke puncak.

Juve mengudeta singgasana dan menjadi raja terakhir dengan 49 poin, sedangkan Inter tetap 48.

Tragedi Inter Milan pada Liga Italia yang berujung kehilangan status Capolista terjadi di musim 2001/2002.

Momen bertajuk 'Tragedi 5 Mei' termasuk lembar sejarah paling menyesakkan bagi Inter Milan karena lagi-lagi menjadi tumbal scudetto Juventus.

Nerazzurri menyambut laga penutup sebagai pemuncak klasemen dengan 69 poin, diikuti Juventus 68, dan Roma 67.

Musibah terjadi di pekan terakhir karena Inter bukan saja gagal juara, tapi terpeleset ke peringkat tiga.

Pada 5 Mei 2002, mereka kalah 2-4 di markas Lazio, sedangkan Juve (vs Udinese 2-0) dan Roma (vs Torino 1-0) sama-sama menang di kandang musuh.

Urutan akhirnya, Juventus meluncur ke puncak dengan 71 poin, disusul Roma 70 dan Inter 69.

Kini yang menjadi pertanyaan, mampukah Inter Milan menutup musim ini dengan membalas 2 peristiwa menyesakkan tersebut. 

Posisinya kini Inter Milan berada di urutan kedua dan dalam posisi mengejar, bukan mempertahankan singgasana pada pekan terakhir.

Hal ini setidaknya bisa membuat skuad asuhan Simone Inzaghi jauh dari tekanan untuk pertandingan.

Berbanding terbalik dengan Napoli yang dituntut menang, sekaligus merengkuh Scudetto-nya keempat di Liga Italia.

Antonio Conte Pembeda

Pengalaman Antonio Conte bisa menjadi pembeda dalam penentuan Scudetto Serie A Liga Italia musim ini bagi Napoli dan Inter Milan.

Napoli akan menjamu Cagliari, tim papan bawah Liga Italia di Stadion Diego Armando Maradona, sementara Inter bertandang ke markas Como, di Stadio Giuseppe Sinigagila, Sabtu (23/5/2025) pukul 02.00 WIB.

Persaingan antara Napoli dan Inter Milan dalam perebutan Scudetto musim ini mengingatkan legenda Italia, Fabio Cannavaro teringat pada masa kejayaannya di Real Madrid.

Cannavaro yang pernah bermain mengenakan seragam Napoli dan Inter merasakan hal serupa saat ia bergabung dengan Real Madrid setelah Piala Dunia 2006.

Pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte merayakan di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Inter Milan vs Hellas Verona pada 25 April 2021 di stadion San Siro di Milan.
MIGUEL MEDINA / AFP
SELEBRASI - Pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte merayakan di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Inter Milan vs Hellas Verona pada 25 April 2021 di stadion San Siro di Milan. Arsip foto - MIGUEL MEDINA / AFP (MIGUEL MEDINA / AFP)

Penentuan gelar juara Liga Spanyol antara Real Madrid dengan Barcelona harus ditentukan pada laga pamungkas.

Madrid sempat tertinggal 1-0 atas Mallorca di babak pertama, namun tim asuhan Fabio Capello itu berhasil bangkit dalam 45 menit kedua sehingga berhasil mengalahkan Barcelona dalam perebutan gelar juara.

Peran Fabio Capello dengan segudang pengalamannya sangat berarti ketika itu, ia mampu membangkitkan gairah tim ketika dalam posisi tertinggal dan selangkah menuju gelar juara.

"Pelatih Capello sangat menentukan dalam pengalaman itu," beber Cannavaro kepada Sky Sports, dilansir Football Italia.

"kami sempat terpuruk di babak pertama, ia menenangkan kami dan memberi dukungan maksimal," bebernya.

Pertaruhan serupa akan dialami Antonio Conte dan Simone Inzaghi malam ini.

Tim asuhan mereka hanya terpaut satu poin di klasemen Liga Italia, Napoli memimpin atas Inter Milan.

Di atas kertas, Napoli lebih diunggulkan merengkuh Scudetto, karena melawan tim papan bawah dan faktor keuntungan laga kandang.

Sementara Inter Milan harus menghadapi Como yang pada tahun 2025 ini mengalami kenaikan dalam performa timnya.

Bagi Cannavaro, ia menyoroti sosok dua allenatore yang berada di balik kemudi kedua tim.

Pengalaman Conte dinilai lebih, sehingga dia memiliki kesempatan yang lebih besar.

"Napoli dari sudut pandang ini, bisa tenang. Mereka punya pemimpin seperti Conte di pinggir lapangan," katanya.

"Mereka akan bermain di kandang melawan Cagliari, yang sudah aman (dari degradasi), dan ini tidak akan berarti apa-apa," sambungnya.

"Mereka harus turun ke lapangan, melakukan hal-hal sederhana dengan benar, dan memenangkan pertandingan."

"Penggemar akan dapat memberikan banyak kontribusi," jelasnya soal penentuan gelar juara Liga Italia malam ini.

Mantan pelatih Chelsea itu adalah sosok yang cerdas dan mampu menangani timnya dengan baik.

Napoli yang di awal musim hanya menargetkan finis di 4 besar klasemen untuk mendapatkan tiket Liga Champions musim depan justru bersaing dengan juara bertahan Inter dalam perebutan Scudetto.

Tidak banyak yang mengira, namun itu sudah dibuktikan oleh Conte.

"Antonio Conte merupakan orang yang cerdas. Ia telah mengelola tim dengan baik," ungkap Cannavaro.

Jadwal Liga Italia matchday 38

Sabtu, 24 Mei 2025

Pukul 02.00 WIB - Napoli vs Cagliari

Pukul 02.00 WIB - Como vs Inter

Pukul 23.00 WIB - Bologna vs Genoa

Minggu, 25 Mei 2025

Pukul 01.45 WIB - Milan vs Monza

Pukul 01.45 WIB - Venezia vs Juventus

Pukul 01.45 WIB - Lazio vs Lecce

Pukul 01.45 WIB - Udinese vs Fiorentina

Pukul 01.45 WIB - Torino vs Roma

Pukul 01.45 WIB - Atalanta vs Parma

Pukul 01.45 WIB - Empoli vs Verona

 
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
35
Napoli
37
23
10
4
57
27
30
79
2
35
Inter Milan
37
23
9
5
77
35
42
78
3
35
Atalanta
37
22
8
7
76
34
42
74
4
35
Juventus
37
17
16
4
55
33
22
67
5
35
Roma
37
19
9
9
54
35
19
66
6
35
Lazio
37
18
11
8
61
48
13
65
7
35
Fiorentina
37
18
8
11
57
39
18
62
8
35
Bologna
37
16
14
7
56
44
12
62
9
35
AC Milan
37
17
9
11
59
43
16
60
10
35
Como
37
13
10
14
49
50
-1
49
11
35
Torino
37
10
14
13
39
43
-4
44
12
35
Udinese
37
12
8
17
39
53
-14
44
13
35
Genoa
37
9
13
15
34
48
-14
40
14
35
Cagliari
37
9
9
19
40
54
-14
36
15
35
Verona
37
9
7
21
32
65
-33
34
16
35
Parma
37
6
15
16
41
56
-15
33
17
35
Lecce
37
7
10
20
26
58
-32
31
18
35
Empoli
37
6
13
18
32
57
-25
31
19
35
Venezia
37
5
14
18
30
53
-23
29
20
35
AC Monza
37
3
9
25
28
67
-39
18
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

(Chrysnha, Giri, Sina)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.