9 Calon Jemaah Haji Non Prosedural Diamankan di Bandara Kualanamu, Ngakunya Mau Pergi ke Malaysia
Randy P.F Hutagaol May 24, 2025 03:30 PM

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Sebanyak 9 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga mau melaksanakan ibadah haji dengan cara non prosedural berhasil dicegah oleh petugas Imigrasi di Bandara Kualanamu.

Dari 9 orang itu 2 diantaranya merupakan agen.

Setelah ketahuan mereka pun kemudian diintrogasi petugas. 

Informasi yang dihimpun 9 orang yang diamankan itu mau berangkat pada, Kamis (22/5/2025). Dari 9 orang itu 3 diantaranya laki-laki dan 6 perempuan.

Setelah diintrogasi petugas pun banyak menemukan fakta-fakta. 

Kasi Riksa III Imigrasi Bandara Kualanamu, Sukamto menyebut mereka berasal dari daerah yang berbeda-beda mulai dari Jakarta, Cirebon, Makasar hingga Kendari.

Modusnya dari Bandara Kualanamu mereka mau berangkat ke Malaysia lebih dahulu.

Dari sana mereka nanti akan cari jalan lagi untuk bisa mamasuki kawasan timur tengah. 

"Awalnya nggak ngaku tapi setelah itu baru (mengakui). Kalau ditanya di awal alasan cuma mau ke Malaysia wisata cuma kitakan sudah dapat intruksi juga dari pimpinan untuk memperketat. Kita lihat profiling mereka juga dan pengelolaan paspor dari mana. Mereka inikan dari luar (bukan warga Sumut) kok dari sini berangkatnya," ujar Sukamto, Sabtu (24/5/2025).  

Sukamto menambahkan kecurigaan makin kuat diawal karena ada satu orang yang punya visa Arab Saudi atau Visa Umroh.

Walaupun sudah ada 4 orang yang masuk boarding tapi setelah satu orang ketahuan di counter Imigrasi akhirnya bisa ketahuan semua.

Dari 9 orang yang saat itu mau berangkat hanya 2 agen yang diintrogasi atau interview yakni R dan YN. 

"Awalnya 2 agen ini ngaku nggak kenal tapi lama-lama saling kenal. Yang 4 orang yang sudah boarding kita tarik (gagalkan berangkat). Gak ada (dugaan tindak pidananya) karena nggak ada tuntutan juga (dari calon jemaah yang mau berangkat)," ucap Sukamto. 

Fakta lain yang ikut disampaikan adalah calon jemaah non prosedural ini sengaja mau mencari Bandara yang dianggap lemah dalam melakukan pengawasan.

Karena di Jakarta juga dilakukan pengawasan yang cukup ketat makanya mereka mencoba untuk berangkat dari Bandara Kualanamu sebab dianggap dekat dengan Malaysia. 

"Kalau bukti memang nggak ada tapi secara lisan  disampaikan biayanya hampir 50 juga (biaya 1 orang). Mereka ini kita cegah karena ini merugikan pemerintah. Kan demi kebaikan mereka juga," kata Sukamto.

(dra/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.