TIMESINDONESIA, MATARAM – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Nusa Tenggara Barat (GP Ansor NTB) menargetkan terbentuknya kader-kader instruktur unggul untuk menjawab tantangan kaderisasi di berbagai tingkatan organisasi.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi penguatan sumber daya manusia dan ekosistem kader yang tangguh di lingkungan Ansor NTB.
Ketua PW GP Ansor NTB, Dr. Irpan Suriadiata, menegaskan bahwa proses pembentukan kader instruktur ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari upaya serius dalam menciptakan kader yang memiliki kapasitas ideologis, organisatoris, dan metodologis yang mumpuni.
“Ini merupakan bagian dari proses pembentukan ekosistem kader yang mumpuni, baik secara ideologis, organisatoris, maupun metodologis,” ungkap Irpan, dalam pernyataannya, Sabtu (24/5/2025).
Menurut Irpan, GP Ansor merupakan ujung tombak masa depan Nahdlatul Ulama (NU). Oleh karena itu, seluruh elemen organisasi harus diperkuat dan dipersiapkan dengan serius untuk menghadapi tantangan zaman.
“Organisasi Ansor adalah masa depan NU. Untuk itu, harus benar-benar diperkokoh dan dipersiapkan untuk menuju NU masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Penguatan SDM kader tidak hanya dilakukan di lingkup internal GP Ansor, tetapi juga menyasar unit-unit strategis seperti Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Rijalul Ansor.
“Ini bagian dari penguatan SDM kader, baik di Banser maupun Rijalul Ansor,” ujar Irpan.
Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa pembentukan instruktur unggul merupakan langkah krusial untuk memastikan proses kaderisasi berjalan efektif dan konsisten di semua level kepengurusan.
“Kita ingin membentuk tim yang solid dalam proses pengkaderan Ansor. Jadi ini tidak main-main,” kata Irpan.
GP Ansor NTB berharap melalui strategi ini, lahir kader-kader pelopor yang mampu membawa perubahan positif bagi organisasi serta memberi kontribusi nyata bagi kemajuan NU dan bangsa Indonesia secara umum. (*)