TIMESINDONESIA, NGAWI – Suasana berbeda tampak di Desa Sidorejo, Kabupaten Ngawi, Sabtu (24/5/2025) pagi. Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka turun langsung ke sawah, didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, menanam padi menggunakan mesin tanam modern.
Aksi ini sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dalam mendorong kemajuan sektor pertanian nasional.
Kunjungan kerja ini merupakan kali kedua bagi Wapres Gibran ke Ngawi, setelah sebelumnya hadir pada November 2024. Fokus utama kunjungan kali ini adalah mendukung program ketahanan pangan melalui pemanfaatan inovasi dan alat mesin pertanian (alsintan) yang optimal.
“Kami pastikan keamanan dan kelancaran kunjungan ini demi mendukung suksesnya program-program pemerintah, khususnya di wilayah Jawa Timur,” tegas Pangdam V Brawijaya Mayjen Rudy Saladin, yang ikut mengawal langsung kegiatan lapangan.
Tak hanya menarik perhatian para petani, aksi Gibran mengoperasikan mesin tanam padi juga menjadi sorotan. Didampingi penyuluh dan petani setempat, Wapres tampak antusias mempraktikkan penggunaan alsintan modern, seolah mengirim pesan kepada generasi muda untuk tidak ragu terjun ke sektor pertanian yang kini semakin maju.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang turut hadir, menyampaikan pesan penting kepada para petani. “Alsintan ini harus dirawat dengan baik. Sewa dengan harga wajar agar ada dana perawatan dan keberlanjutan,” ujarnya saat berdialog hangat bersama kelompok tani.
Sebagai bentuk apresiasi atas capaian produksi pertanian di Ngawi yang termasuk salah satu yang terbaik secara nasional — Wapres Gibran mengumumkan bantuan tambahan berupa dua unit combine harvester dan dua unit rotavator.
Dukungan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian lokal.
Tak berhenti di sawah, rangkaian kunjungan Wapres juga mencakup peninjauan ke pabrik penggilingan padi dan pertemuan dengan masyarakat setempat. Momen manis terjadi ketika Gibran membagikan alat tulis kepada anak-anak yang antusias menyambut kedatangannya.
Langkah-langkah konkret ini diharapkan menjadi pemantik semangat bersama untuk mewujudkan pertanian yang lebih maju, mandiri, dan berkelanjutan demi masa depan bangsa. (*)
