5 Peristiwa Perang Rusia-Ukraina: Rusia Bergerak Maju, Klaim Rebut 3 Pemukiman di Donetsk dan Sumy
Bobby Wiratama May 25, 2025 12:35 PM

TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-1.187 pada Minggu (25/5/2025), berikut rangkuman peristiwa terbaru yang terjadi.

Rusia dan Ukraina terus meningkatkan intensitas perang dengan serangan dan klaim kemenangan di berbagai wilayah.

Moskow meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Kyiv, melukai puluhan orang dan memicu kebakaran, sementara Ukraina juga menggempur fasilitas industri Rusia.

Di medan tempur, Moskow mengklaim telah merebut tiga permukiman di Donetsk dan Sumy, meski belum diakui Kyiv.

Sementara itu, pertukaran tawanan perang besar-besaran terus berlangsung, dengan ratusan tentara dari kedua pihak dibebaskan dalam kesepakatan yang dicapai di Istanbul.

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.187:

1. Rusia Klaim Tembak Jatuh 100 Drone Ukraina, Tiga Orang Terluka

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pada Sabtu (24/5/2025) pagi pasukannya menembak jatuh lebih dari 100 pesawat nirawak Ukraina.

Serangan itu terjadi di enam provinsi di wilayah barat dan selatan Rusia.

Gubernur wilayah Tula, Dmitriy Milyaev, mengatakan serangan tersebut melukai tiga orang.

Insiden juga memicu kebakaran di sebuah lokasi industri di Tula, selatan Moskow.

Menurut Andriy Kovalenko dari dewan keamanan nasional Ukraina, pesawat nirawak Ukraina menghantam pabrik kimia di Tula.

Pabrik tersebut memproduksi bahan kimia yang digunakan dalam bahan peledak dan bahan bakar roket.

2. Rusia dan Ukraina Tukar 307 Tawanan Perang

Sebanyak 307 tawanan perang Rusia ditukar dengan jumlah yang sama dari tentara Ukraina pada Sabtu (24/5/2025).

Pertukaran ini merupakan hari kedua dari proses pertukaran tawanan berskala besar yang disebut sebagai yang terbesar selama tiga tahun perang berlangsung.

Pengumuman disampaikan oleh pihak Kyiv dan Moskow.

"Besok kami berharap lebih banyak lagi," tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Bagian pertama dari pertukaran ini terjadi pada Jumat, dengan 270 tentara dan warga sipil ditukar dari masing-masing pihak.

Pertukaran lebih lanjut dijadwalkan berlangsung pada Minggu (25/5/2025).

Jika terlaksana, jumlah total tawanan yang ditukar akan mencapai 1.000 orang.

Kesepakatan pertukaran ini dicapai dalam pembicaraan antara Rusia dan Ukraina yang digelar di Istanbul pekan lalu.

3. Serangan Besar Rusia Lukai 15 Orang di Kyiv

Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan 14 rudal balistik dan 250 pesawat serang tanpa awak ke Kyiv pada Jumat (23/5/2025).

Serangan tersebut melukai 15 orang, The Guardian melaporkan.

Ini menjadi salah satu serangan terbesar di ibu kota Ukraina sejak perang dimulai lebih dari tiga tahun lalu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu sebagai indikasi bahwa Moskow "memperpanjang perang."

Ia menegaskan bahwa "hanya sanksi tambahan terhadap sektor-sektor utama ekonomi Rusia yang akan memaksa Moskow untuk menyetujui gencatan senjata."

Menurut laporan Patrick Wintour, penolakan Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan "sanksi yang menghancurkan" terhadap Rusia memicu kekecewaan di kalangan pemimpin Eropa.

Trump sebelumnya menjanjikan sanksi atas penolakan Rusia terhadap usulan gencatan senjata selama 30 hari.

Hingga kini sanksi tersebut belum diberlakukan.

4. Drone Rusia Serang Kyiv, Tujuh Orang Terluka

Pesawat nirawak Rusia menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Minggu (25/5/2025) pagi.

Sedikitnya tujuh orang dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.

Puing-puing dari drone yang ditembak jatuh menyebabkan kebakaran pada sebuah gedung apartemen dan merusak beberapa rumah.

Kepala administrasi militer kota Kyiv, Tymur Tkachenko, mengatakan "lebih dari selusin pesawat nirawak musuh" terbang di sekitar ibu kota.

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, menyatakan bahwa kota itu "diserang", namun "pertahanan udara beroperasi".

Ia juga mengimbau warga untuk tetap berada di tempat perlindungan.

5. Rusia Klaim Rebut Tiga Permukiman di Ukraina

Pasukan Rusia mengklaim telah merebut tiga permukiman di Ukraina pada Sabtu (24/5/2025).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya merebut dua desa di wilayah timur Donetsk dan satu desa di wilayah utara Sumy.

Klaim tersebut belum dapat dikonfirmasi secara independen.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut desa Stupochky di wilayah Donetsk telah direbut.

Stupochky terletak di sebelah timur kota Kostiantynivka, yang belakangan ini mendapat tekanan dari pasukan Rusia.

Rusia juga mengklaim telah menguasai desa Otradne, yang berada lebih jauh ke barat di sepanjang garis depan sejauh 1.000 kilometer.

Selain itu, pasukan Rusia mengumumkan perebutan desa Loknya di wilayah Sumy, dekat perbatasan Rusia.

Pihak Ukraina tidak mengakui kehilangan wilayah tersebut.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.