VIDEO Kiswah, Hajar Aswad hingga Wayang Kulit Dipamerkan di Islamic Arts of Biennale 2025 Jeddah
Srihandriatmo Malau May 26, 2025 01:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Islamic Arts Biennale 2025 yang berlangsung sejak 25 Januari di Terminal Haji, Jeddah, Arab Saudi akan berakhir pada MinggU (25/5/2025).

Pameran hasil karya seni Islam ini menampilkan beragam karya seni yang mempesona.

Ada Kiswah (kain penutup Kabah), Hajar Aswad dan banyak lagi karya seni lainnya.

Salah satu yang menarik adalah hadirnya wayang kulit, batik hingga keris dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Wayang kulit yang ditampillan adalah hasil karya Suryadi Wamasukarja asal Klaten, Jawa Tengah.

Karakter wayang karya Suryadi Wamasukarja yang ditampilkan di antaranya ada Gunungan, Sunan Kudus, Sunan Gresik dan Sunan Drajat.

 Wayang-wayang ini adalah koleksi dari Museum Sonobudoyo Yogyakarta

Tak hanya wayang, ada pula keris dari Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), kitab Tajul Muluk dan set wadah dan pemotong bumbu pinang beserta kotaknya.

Dari keterangan yang tertera disebutkan bahwa set sirih merupakan aksesori penting dalam pertemuan sosial dan wadah yang dihias mencerminkan status tinggi rumah tersebut. 

Berbagai wadah dimaksudkan untuk menampung macam-macam bumbu, termasuk kacang, sirih, kapur sirih, dan daun tembakau, dan dikombinasikan dalam bentuk kepala burung untuk mengiris sirih.

Ada pula batik khas Jawa Tengah yang ditampilkan di pameran seni Islam ini.

Dari tanah Arab, Islamic Arts Biennale 2025 juga menampilkan kiswah atau penutup Kabah, Hajar Aswad, Alquran serta banyak karya seni Islam lainnya.

Foto-foto dan video mengenai sejarah perjalanan ibadah haji dari masa lalu juga menarik perhatian pengunjung.

Di mana saat itu sarana transportasi belum semodern seperti pada masa sekarang.

Ketika itu jemaah haji melakukan perjalanan ibadah suci dengan berjalan kaki dan menunggang unta di tengah gurun tandus.

Islamic Arts Biennale 2025 adalah pameran yang menampilkan platform holistik tentang seni Islam, menawarkan ruang yang tak tertandingi untuk pembelajaran, penelitian, dan wawasan.

Dengan menyandingkan karya seni kontemporer dan yang baru dengan objek bersejarah dari budaya Islam, Biennale mengeksplorasi bagaimana iman dialami, diungkapkan, dan dirayakan melalui perasaan, pemikiran, dan pembuatan.

Ini menawarkan platform unik bagi para seniman untuk mengeksplorasi tema-tema spiritualitas, identitas, dan persimpangan masa lalu dan masa kini, sambil membina hubungan lintas budaya dan memperluas pemahaman global tentang seni dan budaya Islam.(Tribunnews/Dewi Agustina)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.