TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pelari Maybank Marathon 2025 akan diajak untuk menghitung jejak karbon mereka masing-masing sebagai bagian dari upaya keberlanjutan yang diusung oleh penyelenggara.

Langkah ini merupakan bentuk komitmen Maybank untuk memenuhi standar acara berkelanjutan yang ditetapkan oleh World Athletics’ Sustainable Event Standard.

Project Director Maybank Marathon Widya Permana mengatakan, langkah keberlanjutan ini diintegrasikan di setiap kegiatan Maybank Marathon mulai dari Road to Maybank Marathon hingga saat race day Agustus mendatang di Bali.

Ia menyebut Maybank Indonesia beraspirasi untuk menjadi ajang lari tahunan pertama di Indonesia yang konsisten menuju netralitas karbon pada 2030.

"Dengan memperkenalkan beberapa inisiatif keberlanjutan ‘Jejak Hijau’, kami ingin Maybank Marathon melanjutkan langkah lebih jauh dalam perjalanan keberlanjutan yang memberi dampak nyata,” kata Widya di Jakarta, Minggu (25/5/2025).

Head of Sustainability Maybank Indonesia Maria Trifanny Fransiska menambahkan, ajang lari besar seperti ini bis menghadirkan 12 ribu lebih pelari dan menciptakan jejak karbon yang luar biasa.

Maka dari itu, pada tahun ini pihaknya mulai memperkenalkan carbon calculator.

Dengan carbon calculator, setiap pelari akan diminta untuk menghitung jejak karbon pribadi mereka yang dihasilkan selama mengikuti acara.

"Tahun ini kami mulai dengan menghitung dulu karena tahun-tahun sebelumnya kami belum pernah ngitung sebenarnya berapa sih jejak karbonnya," kata Maria.

"Jadi kita akan mengundang semua pelari untuk menghitung jejak karbonnya," jelasnya.

Kemudian, demi keberlanjutan, pihak Maybank juga akan menggunakan materi-materi yang lebih ramah lingkungan.

"Jadi setiap tahunnya apapun yang sudah dilakukan di tahun lalu, pastinya kita akan teruskan, tapi kami tingkatan lagi dengan agenda-agenda keberlanjutan juga yang pastinya ditunggu saja nanti," ujar Maria.