Warga Negara Ganda AS-Jerman Didakwa seusai Coba Bom Kedutaan AS di Tel Aviv Pakai Molotov dan Gagal
Facundo Chrysnha Pradipha May 26, 2025 09:34 AM

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga negara ganda Amerika Serikat dan Jerman didakwa atas upaya pengeboman kantor cabang Kedutaan Besar AS di Tel Aviv.

Menurut jaksa federal di New York, pelaku bernama Joseph Neumeyer ditangkap setelah mencoba menyerang fasilitas diplomatik tersebut dengan bom molotov.

Neumeyer dideportasi oleh otoritas Israel ke New York pada Sabtu (24/5/2025).

Ia kemudian menghadiri sidang perdana di pengadilan federal Brooklyn pada Minggu (25/5/2025).

Pengaduan pidana terhadapnya juga dibuka pada hari yang sama.

Jaksa menyebut bahwa pada Senin (19/5/2025), Neumeyer berjalan ke arah gedung kedutaan sambil membawa ransel berisi bom molotov.

Dia terlibat konfrontasi dengan seorang penjaga dan melarikan diri, meninggalkan ranselnya saat penjaga mencoba menahannya.

Petugas penegak hukum melacak keberadaannya ke sebuah hotel yang hanya berjarak beberapa blok dari kedutaan.

Neumeyer pun ditangkap tanpa perlawanan.

“Dakwaan ini menyebut bahwa terdakwa merencanakan serangan yang menghancurkan terhadap kedutaan kami di Israel,” kata Jaksa Agung AS Pam Bondi.

“Dia mengancam nyawa warga Amerika, termasuk Presiden Donald Trump. Kami tidak akan mentoleransi kekerasan semacam ini,” ujarnya.

Pengacaranya yang ditunjuk oleh pengadilan, Jeff Dahlberg, menolak memberikan komentar.

Neumeyer, 28 tahun, berasal dari Colorado dan memiliki kewarganegaraan ganda AS dan Jerman.

Ia diketahui meninggalkan AS ke Kanada pada awal Februari dan tiba di Israel pada akhir April.

Menurut jaksa, sebelum percobaan serangan itu, Neumeyer telah mengunggah sejumlah postingan bernada ancaman di media sosial.

Wilayah Gaza kini berada di ambang kelaparan akibat blokade dan penutupan jalur bantuan oleh militer Israel.

Serangan molotov ini terjadi di tengah perang mematikan yang masih berlangsung antara Israel dan kelompok bersenjata di Gaza.

Konflik tersebut telah memasuki bulan ke-19 dan menewaskan hampir 54.000 warga Palestina.

Lebih jauh, selama masa jabatan pertamanya, Presiden AS Donald Trump secara kontroversial mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Langkah tersebut ditolak oleh Palestina dan tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional.

Trump juga memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Peristiwa Terbaru di Gaza

  • Israel Gempur Sekolah Penampungan di Gaza, 19 Tewas

Pasukan Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza.

Salah satu target serangan adalah sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan.

Sekolah tersebut terletak di lingkungan al-Darraj, Kota Gaza.

Sedikitnya 19 orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.

Serangan ini menambah daftar panjang korban sipil dalam konflik yang terus berlanjut.

  • Serangan Susulan Tewaskan 30 Orang di Gaza

Serangan Israel terhadap sekolah penampungan di Gaza terjadi setelah pengeboman hebat sepanjang hari.

Sedikitnya 30 orang tewas dalam rentetan serangan sebelumnya.

Korban termasuk dua pekerja Palang Merah.

Seorang jurnalis dan beberapa anggota keluarganya juga ikut tewas.

Serangan ini menambah jumlah korban sipil dalam konflik yang terus berkecamuk di Jalur Gaza.

  • Spanyol Desak Dunia Pertimbangkan Sanksi untuk Israel

Spanyol menyerukan kepada komunitas internasional untuk mempertimbangkan penerapan sanksi terhadap Israel.

Seruan itu disampaikan saat Spanyol menjadi tuan rumah pertemuan penting di Madrid.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh menteri luar negeri dari 20 negara Eropa dan Arab.

Agenda utama pertemuan adalah mendorong solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.

Pemerintah Spanyol menegaskan pentingnya tekanan internasional agar Israel menghentikan agresinya di Gaza.

Langkah ini mencerminkan meningkatnya ketegangan diplomatik antara negara-negara Eropa dan Israel.

  • Malta Akan Akui Negara Palestina

Pemerintah Malta menyatakan akan mengakui negara Palestina.

Pengakuan itu akan diumumkan setelah konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 20 Juni mendatang.

Malta menyebut keputusan ini sebagai “tanggung jawab moral”.

Langkah tersebut mencerminkan dukungan Malta terhadap solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.

Pemerintah Malta menegaskan pentingnya keadilan dan perdamaian bagi rakyat Palestina.

  • Menteri Keamanan AS Dukung Israel

Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Kristi Noem, saat ini berada di Israel.

Dia telah mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Dalam pertemuan tersebut, Noem menyatakan dukungannya yang teguh terhadap Israel.

Kunjungan ini menunjukkan solidaritas AS di tengah ketegangan yang terjadi di wilayah tersebut.

Noem juga membahas kerja sama keamanan antara kedua negara selama kunjungannya.

  • Houthi Klaim Serang Bandara Ben Gurion, Israel Sebut Proyektil Dicegat

Kelompok Houthi Yaman mengklaim telah menembakkan rudal ke Bandara Internasional Ben Gurion di Israel.

Militer Israel menyatakan telah berhasil mencegat proyektil tersebut.

Tidak ada laporan kerusakan atau korban akibat serangan itu.

Insiden ini menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Militer Israel terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi serangan balasan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.