Wali Kota Surabaya Sebut Peran Ayah Sangat Krusial dalam Mengatasi Kenakalan Anak
GH News May 28, 2025 02:05 PM

TIMESINDONESIA, SURABAYAWali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, strategi Kota Pahlawan dalam mengatasi masalah kenakalan anak melalui program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). 

Menurutnya, pentingnya peran ayah sebagai fondasi utama dalam membentuk karakter anak perlu ditekankan.

Eri menyadari bahwa 90 persen kasus kenakalan anak, mulai dari tawuran hingga narkoba, berakar pada kurangnya kasih sayang dan interaksi dari orang tua. Hal ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi, kesibukan mencari nafkah, atau bahkan perceraian orang tua.

Dalam kelas Peningkatan Peran Ayah dalam Peningkatan Kualitas Keluarga, Eri menekankan pentingnya peran ayah sebagai fondasi utama dalam membentuk karakter anak.

“Maka ketika menghadapi anak nakal, anak macam-macam ini, maka seyogyanya ada interaksi yang kuat antara orang tua dengan anak. Dan ternyata faktor ayah itu pengaruhnya besar," ungkapnya, Rabu (28/5/2025). 

Menurut Eri, kehadiran seorang ayah sangat vital. Bagi anak perempuan, ayah adalah cinta pertama yang membentuk rasa nyaman dan ketahanan diri, sehingga tidak mudah terjerumus ke pelukan lelaki yang tidak bertanggung jawab. Sementara bagi anak laki-laki, ayah adalah panutan dalam memahami tanggung jawab, seperti mencari nafkah dan menjaga keluarga.

Bahkan, kebahagiaan seorang ibu dalam merawat dan menyusui anaknya sangat dipengaruhi oleh ketenangan yang diberikan oleh sang ayah. 

"Kalau ayahnya itu bisa memberikan ketenangan, maka ibu ini akan bisa merawat anaknya, menyusui anaknya. Akhirnya asinya juga lancar, sehat. Berarti ini harus ada peran orang ayah," jelasnya.

Eri juga menekankan pentingnya kesadaran ayah terhadap kebiasaan sehari-hari. Ia mengimbau para ayah untuk tidak merokok di rumah atau di lingkungan keluarga demi mencegah masalah kesehatan dan tidak memberikan contoh buruk bagi anak-anak.

“Para ayah jangan merokok di rumah dan segera membersihkan diri setelah pulang kerja sebelum berinteraksi langsung dengan anak,” pintanya.

Selain peran ayah, bahaya penggunaan gadget yang berlebihan tanpa pengawasan juga menjadi sorotan utama. Wali Kota Eri mempelajari dampak negatif dari gadget yang tidak terkontrol, yang dapat menyebabkan anak-anak tidak tahu mana yang perlu dibuka dan mana yang harus dihindari. 

Ia memperingatkan bahwa akses mudah ke konten negatif, seperti pornografi, dapat merusak mental dan moral anak-anak.

"Penggunaan gadget yang berlebihan sangat tidak baik. Jadi orang tua harus mengontrol penggunaan HP bagi anak-anaknya, jangan sampai terjerumus sehingga merusak moral,” terangnya.

Lebih lanjut, Pemkot Surabaya serius dalam upaya menciptakan Kota Layak Anak (KLA) yang mendukung hak-hak anak. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan, dan partisipasi anak. 

“Penting bagi orang tua untuk menjaga lisan dan menghindari saling menyalahkan di depan anak, karena hal itu bisa memicu masalah mental pada anak. Jika anak berulah atau keluar dari jalur, orang tua seharusnya mengintrospeksi diri terlebih dahulu.” pesan Wali Kota Eri Cahyadi. (*) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.