Pemasangan Stairlift di Candi Borobudur dinilai Beri Banyak Manfaat
GH News May 29, 2025 10:05 PM

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemasangan stairlift yang merupakan alat bantu mobilitas kursi bermotor yang dipasang di sepanjang rel pada sisi tangga di Candi Borobudur bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama Presiden Prabowo Subianto dinilai lebih banyak manfaat yang di dapat. 

Kehadiran stairlift tersebut dinilai sebagai bentuk keluasan dan keterbukaan Candi Borobudur yang berupaya memberikan kemudahan bagi siapapun yang akan berkunjung baik untuk aktivitas keagamaan, wisata, penelitian dan lain sebagainya dengan tetap memperhatikan aspek kebudayaan, pelestarian dan keselamatan. 

Dalam keterangan persnya kepada TIMES Indonesia, Direktur Forum Buddhis Indonesia (FBI) Adian Radiatus menilai pemasangan stairlift jelas dilakukan secara hati-hati karena Candi Borobudur adalah bangunan bersejarah yang sudah diakui dunia. 

“Tentu pemasangan ini sudah dipikirkan sangat matang, termasuk mengedepankan aspek konservasi candi itu sendiri. Pemerintah sebagai penanggung jawab utama tak mungkin ingin merusak apalagi menghancurkan sebuah situs peninggalan yang sangat amat bernilai,” ungkapnya dalam keterangan persnya, Kamis (29/5/2025). 

Menurutnya, pemerintah seperti yang disampaikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga telah melibatkan berbagai ahli untuk dimintai pertimbangan sebelum pemasangan stairlift. 

“Di belahan negara lain, stairlift maupun chairlift digunakan untuk memudahkan akses bagi pengunjung situs warisan dunia dan juga dipasang seperti di Angkor Wat (Kamboja), Gereja Saint Peter Italia, Forbidden City (China) dan Parthenon Acropolis (Yunani),” ujarnya.

“Komitmen itu tak perlu diragukan tujuannya untuk memberikan banyak manfaat namun tetap menjaga konstruksi maupun estetika candi secara menyeluruh,” sambungnya. 

Lebih dari itu, lanjut Adian, bangsa Indonesia justru bangga dengan pemasangan stairlift ini. Sebab selain memberikan kemudahan, kehadiran alat bantu ini juga monumental, yakni digunakan oleh dua pemimpin negara besar. 

“Ada keistimewaan pula bahwa pengguna pertama resmi Stairlift ini adalah pemimpin negara maju dan negara besar, tentunya sebagai tuan rumah adalah sebuah kebanggaan tersendiri dalam sejarah dan menjadi catatan penting bahwa kekuatan Candi Borobudur tak terdampak apapun akibat pemasangan ini,” sebutnya. 

Dengan berbagai tujuan yang luas dan mulia itu, Adian mengajak berbagai pihak terutama aktivis Buddhis untuk berpikir jernih. Adian meminta pemasangan stairlift jangan sampai dipolitisasi karena justru dikhawatirkan akan membingungkan umat sekaligus rawan ditunggangi oleh kepentingan lain. 

“Saya meyakini beberapa kawan yang memberikan kritikan atas pemasangan stairlift ini adalah bentuk dari kecintaan yang tinggi terhadap Candi Borobudur. Munculnya kritikan itu wajar karena belum mendapatkan informasi yang utuh. Di sisi lain, masukan itu juga sebagai bentuk kewaspadaan agar semua pihak memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga Borobudur dari berbagai potensi kerusakan,” tandas Adian. 

Sebagai informasi, dalam rangka hubungan bilateral, Presiden Prancis Emmanuel Macron didampingi Presiden RI Prabowo Subianto akan mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada hari ini Kamis (29/5/2025).

Dilansir dari RRI, Stairlift memiliki komponen utama berupa kursi, rel (track), motor listrik dan remote control atau panel tombol. Adapun cara kerjanya adalah pengguna duduk di kursi, lalu dengan menekan tombol, kursi akan bergerak naik atau turun di sepanjang rel mengikuti jalur tangga. (*) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.