Coban Rondo: Keindahan Alam dan Kisah Legenda di Pelukan Hutan Pinus Malang
GH News May 30, 2025 04:04 PM

TIMESINDONESIA, MALANG – Begitu menjejakkan kaki di kawasan Coban Rondo, udara dingin langsung menyambut seperti sahabat lama. Aroma tanah basah dan getah pinus berpadu dengan suara gemuruh air dari kejauhan, seolah menjadi prolog dari sebuah kisah alam yang tak pernah usang untuk didengar.

Kontributor TIMES Indonesia, Abeliogiano, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unmer Malang, melaporkan terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Coban Rondo menjadi salah satu destinasi alam favorit di wilayah selatan Pulau Jawa. Tak heran bila setiap akhir pekan, tempat ini ramai dipenuhi wisatawan dari berbagai daerah yang mencari ketenangan dan udara segar.

Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 84 meter, menjulang di tengah hutan pinus yang rimbun. Suaranya deras namun menenangkan, berpadu dengan semilir angin dan nyanyian burung hutan. Duduk di salah satu bangku kayu, menyaksikan tirai air turun tanpa henti, adalah pengalaman yang sulit ditukar dengan layar ponsel atau klakson jalanan.

“Saya senang banget liburan di sini. Nggak cuma indah, tapi juga terasa damai. Alamnya masih terjaga, bikin betah berlama-lama,” kata Sugiono (53), wisatawan asal Kediri, saat ditemui bersama keluarganya, Minggu (18/5).

Tak sekadar air terjun, Coban Rondo juga menawarkan berbagai aktivitas penunjang. Bagi penyuka petualangan, tersedia area camping dan hiking yang membelah hutan pinus. Anak-anak dapat bermain di taman labirin, sementara pengunjung lain bisa menikmati secangkir kopi hangat di warung-warung lokal. Fasilitas pendukung seperti toilet, mushola, dan area parkir juga tersedia dan cukup bersih.

Namun, Coban Rondo bukan hanya tentang keindahan visual. Di balik gemuruh airnya, tersimpan kisah legenda Dewi Anjarwati yang menjadi janda (“rondo”) setelah suaminya tewas dalam pertarungan. Ia dikisahkan bersembunyi dan menunggu sang kekasih di sekitar air terjun ini. Cerita rakyat tersebut menambah nuansa mistis yang kerap membuat wisatawan penasaran.

Kapan waktu terbaik untuk berkunjung? Musim kemarau antara Mei hingga Agustus sering dipilih karena cuaca cerah dan akses yang lebih aman. Namun, bagi pencinta suasana berkabut dan udara ekstra sejuk, musim hujan pun tak kalah memikat, meski medan bisa sedikit lebih licin.

Harga tiket masuk pun sangat ramah di kantong, sekitar Rp20.000 per orang. Lokasinya mudah dijangkau, hanya sekitar 30 menit dari pusat Kota Batu atau satu jam dari Kota Malang, membuatnya menjadi pilihan ideal untuk pelarian singkat dari rutinitas harian.

Di tengah kepadatan aktivitas modern, Coban Rondo hadir seperti oase yang mengajak siapa pun untuk berhenti sejenak, mendengarkan cerita alam, dan meresapi kesunyian yang menyembuhkan. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.