TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Ponorogo – Polisi menemukan balon udara siap pakai saat menyelidik kasus ledakan mercon yang menggegerkan warga Jalan Irawan, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang terjadi Kamis (29/5/2025) dini hari. Satreskrim Polres Ponorogo menemukan balon udara tanpa awak lokasi ledakan yakni rumah milik Ismi, tempat insiden ledakan terjadi.
Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, mengatakan selain balon udara tanpa awak, polisi juga menemukan beberapa lembar plastik yang diduga akan digunakan untuk merakit balon serupa.
“Sudah kami amankan balon udara tanpa awak itu,” kata Rudy, Jumat (30/5/2025).
Temuan balon udara ini memperkuat dugaan bahwa ledakan mercon berkaitan dengan persiapan untuk menerbangkan balon udara saat perayaan Iduladha 2025.
Rudy menyatakan masih mendalami apakah balon udara tersebut memang direncanakan untuk diterbangkan saat Iduladha mendatang.
“Informasi yang didapatkan penyidik, mereka memang mau menerbangkan balon udara tanpa awak disertai mercon. Tapi kapan waktunya, masih belum diketahui pasti,” katanya.
Ledakan yang terjadi Kamis lalu itu diduga berasal dari proses peracikan mercon oleh lima anak berusia pelajar.
Dua di antaranya mengalami luka serius dan harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Harjono Ponorogo. Korban berinisial Y (14) dan D (14), keduanya merupakan warga setempat.
Namun Rudy mengungkapkan proses pemeriksaan terhadap para anak yang terlibat, termasuk korban luka, belum dapat dilakukan secara menyeluruh.
“Mereka yang terlibat meracik mercon, termasuk korban luka, belum bisa ditanyai,” jelasnya.
Dalam pengakuan awal, kelompok anak-anak tersebut mengaku telah merakit sebanyak 17 mercon. Polisi sejauh ini mengamankan sembilan mercon, yang ditemukan di sebuah sungai dekat lokasi ledakan. Dari jumlah tersebut, delapan di antaranya dalam kondisi aktif dan siap digunakan, sementara satu lagi hanya berupa gulungan kertas mercon.
“Kami juga sisir lokasi lain, di sungai. Dimana ditemukan sembilan mercon. Mercon sebanyak delapan buah aktif siap dan satu masih berupa kertas. Sisanya belum diketahui keberadaannya,” terang Rudy
(Pramita Kusumaningrum/TribunJatimTimur.com)