Salah Masuk Pesawat, Nenek Ini Nyasar Sejauh 1.144 Kilometer
GH News May 31, 2025 08:03 AM
-

Dua pesawat parkir sebelahan. Seorang penumpang lansia tak menyadari pesawat mana yang ia masuki. Perjalanannya nyasar sejauh ribuan kilometer.

Lena (79), seorang penumpang lansia dari Kopenhagen, Denmark. Niat bertemu putranya Paul-Johan di Berlin, Jerman, ia memesan tiket penerbangan easyJet untuk tiba di sana pada 22 Mei.

Lansia itu tiba di bandara tepat waktu dan telah mendaftarkan bawang bawannya sebelum muncul informasi terkait dengan gerbang keberangkatan, seperti dikutip dari Independent UK pada Sabtu (31/5).

Ketika sampai di gerbang keberangkatan, ia melihat penumpang lain sudah naik pesawat. Tanpa mencari tahu tentang penerbangan itu, Lena bergegas masuk dan jadi orang terakhir yang naik ke pesawat.

Ada yang aneh di dalam kabin. Merk maskapai Ryanair ada di mana-mana. Ia pikir, easyJet dan Ryanair sedang kerjasama atau mungkin penerbangannya telah dipesan ulang tanpa sepengetahuannya. Yang jelas, ia berhasil diizinkan masuk di gerbang keberangkatan saat menunjukkan tiket pesawat.

Anehnya lagi kursi yang ia tempati kosong. Ia lantas duduk tenang tanpa ada pikiran akan salah penerbangan. Yang membuatnya heran, penerbangan itu memakan waktu cukup lama, satu setengah jam.

Awalnya, ia mengira hal ini terjadi karena penerbangan yang tertunda. Namun ketika pesawat Ryanair mendarat, tiba-tiba ia melihat kata-kata "Selamat datang di Bologna" terpampang di papan nama bandara.

"Saya tidak mengira itu benar," kenang Lena.

Ternyata kebingungan itu sebagian disebabkan oleh keberangkatan pesawat easyJet yang dituju Lena dari gerbang yang sama dengan keberangkatan Ryanair ke Italia, yang berangkat tepat sebelum pesawat easyJet.

Namun, masih belum jelas bagaimana Lena bisa naik ke pesawat Ryanair, karena ia mengaku telah menunjukkan boarding pass dan tiketnya kepada penyedia pihak ketiga yang mengelola boarding di Bandara Kopenhagen.

"Merupakan tanggung jawab setiap penumpang untuk memastikan mereka menaiki pesawat yang benar, dan ada beberapa titik sentuh selama perjalanan penumpang yang memberi tahu penumpang tentang tujuan pesawat, termasuk layar di gerbang keberangkatan dan pengumuman PA di dalam pesawat," ujar Ryanair dalam keterangan.

Saat berada di Bologna, Lena mengatakan sulit untuk mencoba dan membuat staf menyadari situasinya. Seorang staf wanita Ryanair menuduhnya telah melakukan kesalahan sendiri.

"Rasanya tidak adil dan merendahkan. Saya berusia 79 tahun, bepergian sendirian, dan itu adalah situasi yang sangat rentan untuk berakhir," katanya.

Sementara itu, putranya sedang menunggu ibunya di Berlin, cemas karena Lena tidak pernah muncul. Ia akhirnya menghubunginya dan mengatakan bahwa ibunya berada lebih dari 500 mil jauhnya.

Lena kemudian naik taksi ke Venesia, di mana ia diberi akomodasi untuk malam itu dan dialihkan ke penerbangan lain ke tujuannya.

"Setelah diberi tahu, kami segera mengatur akomodasi semalam dan agar penumpang ini diakomodasi kembali pada penerbangan berikutnya yang tersedia ke Berlin (melalui Venesia)," ucap Ryanair.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.