TRIBUNNEWS.COM, Cirebon - Bencana longsor yang terjadi di area penambangan galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, telah menimbulkan dampak yang sangat serius.
Pada Jumat, 30 Maret 2025, sekitar pukul 10.00 WIB, longsor ini mengakibatkan sejumlah pekerja tertimbun.
Hingga saat ini, upaya pencarian terhadap delapan korban yang masih hilang terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak.
Sebanyak 14 korban sebelumnya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Untuk mempercepat proses evakuasi, sebanyak 400 personel gabungan telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Tim ini terdiri dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, Brimob, Basarnas, BNPB, ESDM, relawan, dan tim medis.
Kombes Pol Hendra Rochmawan, Kabid Humas Polda Jawa Barat, menjelaskan bahwa Polri juga mengerahkan tiga ekor anjing pelacak K9 untuk membantu pencarian korban yang diduga masih tertimbun di bawah material longsoran.
"Kami mengirimkan tiga ekor anjing pelacak K9 lengkap dengan pemandu dan dua instruktur yang mengawasi," ungkap Hendra kepada awak media di lokasi kejadian.
Hendra menambahkan bahwa saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan posko gabungan dan menunggu waktu yang tepat untuk mengerahkan unit K9.
Ia menjelaskan bahwa masih ada truk yang tertimbun, sehingga pencarian dengan unit K9 akan dimulai setelah alat berat berhasil dievakuasi.
"K9 dapat mengendus keberadaan jenazah hingga kedalaman 10 meter, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia," jelasnya.
Ia memastikan bahwa unit K9 akan tetap standby di lokasi hingga seluruh korban ditemukan.
Komandan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, juga menyampaikan bahwa tim telah mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk evakuasi lanjutan.
Ia menekankan pentingnya pengamanan maksimal guna mengantisipasi longsor susulan.
"Tentunya kita sudah mempersiapkan rencana proses evakuasi baik itu materiil perlengkapan kerja terhadap enam truk yang masih tertimbun, ekskavator, dan delapan orang yang masih tertimbun," jelas Yusron.
Proses pencarian dilakukan dengan membagi area ke dalam dua sektor, yaitu sisi timur dan barat, untuk menghindari risiko tinggi bagi tim evakuasi.
"Kita fokuskan di dua titik saja dan kita juga mengantisipasi jangan sampai tim evakuasi terlalu maju ke lokasi rawan longsor seperti kemarin," tambahnya.
(TribunCirebon.com/Eki Yulianto)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).