TRIBUNNEWS.COM - Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
Bagi calon jemaah, memahami urutan ibadah haji secara lengkap adalah hal penting agar pelaksanaannya sesuai syariat dan lebih khusyuk.
Berikut urutan ibadah haji yang perlu diketahui:
Langkah awal dalam ibadah haji dimulai dengan ihram, yaitu niat untuk memasuki rangkaian ibadah haji dari miqat, yakni tempat tertentu yang telah ditetapkan. Proses ini meliputi:
Wukuf di Arafah adalah puncak ibadah haji yang berlangsung pada 9 Dzulhijjah.
Di sinilah jemaah berkumpul untuk bermunajat kepada Allah dengan memperbanyak:
Setelah wukuf, jemaah bergerak menuju Muzdalifah untuk bermalam.
Di tempat ini, mereka mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melontar jamrah.
Malam di Muzdalifah digunakan untuk beristirahat sambil memperbanyak doa dan zikir hingga menjelang Subuh.
Pada 10 Dzulhijjah, jemaah menuju Mina untuk melontar Jumrah Aqabah, yaitu tiang pertama dari tiga jumrah.
Sebanyak tujuh batu kerikil dilemparkan sebagai simbol menolak godaan setan, mengingat kisah Nabi Ibrahim yang diuji keimanannya.
Setelah selesai melontar, jemaah melakukan tahalul awal, yakni mencukur atau memotong rambut.
Ini menandakan bahwa sebagian larangan ihram telah gugur, kecuali larangan hubungan suami-istri, akad nikah, dan bercumbu.
Tawaf ifadhah dilakukan pada hari yang sama setelah tahalul awal.
Jemaah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran di Masjidil Haram.
Tawaf ini merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan.
Setelah tawaf ifadhah, jemaah melanjutkan dengan sa’i, yakni berjalan cepat antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Sa’i ini merupakan simbol perjuangan dan ketabahan Siti Hajar.
Ibadah ini dimulai dari Shafa dan diakhiri di Marwah.
Usai menyelesaikan sa’i, jemaah masuk ke tahap tahalul kedua. Ini menandakan bahwa semua larangan dalam ihram telah berakhir, termasuk hubungan suami-istri.
Jemaah kini bebas menjalankan aktivitas seperti biasa.
Jemaah kembali ke Mina untuk menjalani mabit selama hari-hari tasyrik (11–13 Dzulhijjah).
Di sini, mereka melakukan pelemparan tiga jumrah setiap hari: Ula, Wusta, dan Aqabah, masing-masing dengan tujuh batu.
Sebelum meninggalkan Mekah, jemaah wajib melaksanakan tawaf wada.
Ini adalah tawaf perpisahan yang dilakukan sebanyak tujuh kali putaran mengelilingi Ka'bah, sebagai salam terakhir sebelum kembali ke tanah air.
(Widya)