Nakita.id -Seiring bertambahnya usia, lansia sering kali mengalami penurunan fungsi fisik dan mental. Namun, dengan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar, lansia tetap bisa menjalani hidup yang aktif dan bermakna. Aktivitas fisik dan sosial yang tepat dapat memberikan manfaat besar bagi kualitas hidup lansia secara keseluruhan.
Pada 2025, Nestlé Boost Optimum kembali menegaskan komitmennya untuk peduli terhadap lansia dalam menjalani kehidupan yang lebih sehat dan aktif melalui program “Bakti Sepanjang Usia: Membangun Komunitas Peduli Lansia”. Program ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor dengan berbagai pihak, termasuk PP PERGEMI, puskesmas, serta komunitas lansia. Memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2025, Nestlé Boost Optimum menyelenggarakan Health Talk Show inspiratif yang merupakan bagian dari program “Bakti Sepanjang Usia” pada Rabu, 28 Mei 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Acara ini didukung oleh Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta, dan PP PERGEMI. Selain health talk show, sebanyak 150 lansia hadir mengikuti beragam aktivitas yang aktif dan inklusif, antara lain senam sehat bagi komunitas lansia, membagikan Nestlé Boost Optimum dingin disertai pemeriksaan kesehatan, antara lain BMI, kekuatan otot, tensi darah, serta sepeda statis untuk membantu mobilitas dan kesehatan sendi yang sangat penting bagi lansia untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup.
Komitmen dan kolaborasi yang dihadirkan melalui program ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah yang melihat pentingnya peran lintas sektor dalam mendukung kesejahteraan lansia di Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum, S.T., MIDS mengapresiasi komitmen Nestlé Boost Optimum yang secara konsisten menyelenggarakan program bagi lansia sejak 2022.
Inisiatif melalui program “Bakti Sepanjang Usia: Membangun Komunitas Peduli Lansia” sejalan dengan upaya mendukung Strategi Nasional Kelanjutusiaan (Perpres No. 88 Tahun 2021).
“Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua yang ditandai dengan penduduk lansia melebihi 10% dari total penduduk. Tahun 2024, ada 21 provinsi yang persentase lansianya melebihi 10% dari total penduduk di provinsi tersebut. Pada tahun 2021, di saat angka harapan hidup meningkat menjadi 71,57 tahun, namun angka harapan hidup sehat hanya 60,7 tahun. Artinya, rata-rata lansia menjalani 11 tahun kehidupannya dalam kondisi sakit. Seiring bertambahnya usia, lansia menghadapi masalah kesehatan kronis dan penurunan fungsi fisik. Kondisi ini menurunkan kualitas hidup lansia, dan jika tidak diatasi, akan semakin meningkatkan beban keluarga dan sistem kesehatan nasional.
Mengingat tantangan lansia meliputi aspek fisik, mental, dan sosial, termasuk risiko malnutrisi dan isolasi pendekatan lintas sektor melalui edukasi, penguatan komunitas, dan inovasi sangat diperlukan. Namun, keberhasilan ini hanya dapat dicapai melalui kerja sama antara pemerintah, keluarga, komunitas, dunia usaha, dan media, agar lansia Indonesia memiliki akses terhadap gizi, layanan kesehatan, aktivitas sosial, dan fasilitas publik yang inklusif sehingga mereka tetap aktif dan berdaya hingga akhir hayat.”
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 bahwa sekitar 1 dari 10 orang di Indonesia adalah lanjut usia (lansia), dan diperkirakan angka ini akan meningkat dua kali lipat pada 2045. Melihat peningkatan ini, isu kesehatan lansia menjadi tantangan yang perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak guna memastikan kualitas hidup dan aktivitas yang optimal bagi para lansia.
Sejalan dengan tujuan Nestlé dalam menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang, Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu menyampaikan bahwa “Nestlé Indonesia melalui salah satu merek Nestlé Boost Optimum menegaskan komitmennya untuk peduli terhadap lansia agar menjalani hidup yang lebih sehat dan aktif.
Dukungan dan kolaborasi lintas sektor bersama Kemenko PMK RI, PP PERGEMI, puskesmas, dan komunitas lansia menjadi wujud nyata komitmen kami untuk menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat Indonesia. Kami berharap inisiatif ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup lansia, kini dan di masa depan.”
Business Executive Officer Nestlé Health Science Erfin Suraida menambahkan, “Setiap tahun, Nestlé Boost Optimum secara konsisten mendorong lansia untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan berkelanjutan guna mendukung gaya hidup yang lebih sehat dan aktif. Namun, kami memahami bahwa aktivitas fisik saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan emosional lansia.
Tahun ini, melalui program Bakti Sepanjang Usia, kami berfokus pada penciptaan ruang yang mendukung lansia agar tetap terhubung secara sosial, merasa dihargai, serta menjalani hari-hari mereka dengan semangat dan makna yang lebih dalam.”
Malnutrisi pada lansia dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, penyakit, dan kondisi hidup. Bagi para lansia yang hidup sendiri cenderung mengalami malnutrisi akibat kurangnya dukungan keluarga untuk memastikan pemenuhan asupan gizi. Hal ini ditegaskan dari hasil survei yang dilakukan oleh Nestlé Boost Optimum terhadap 1.000 lansia di Jakarta, Surabaya, dan Medan, setengah dari lansia, yaitu 5 dari 10, mengharapkan untuk bertemu dengan keluarga setidaknya seminggu sekali.
Namun, kenyataannya, hanya 40% dari harapan tersebut yang terpenuhi, dan kunjungan tersebut umumnya hanya terjadi saat hari raya atau liburan panjang. Temuan ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam dukungan sosial yang dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional mereka. Oleh karena itu, peranan keluarga dan komunitas sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan memerangi isu malnutrisi lansia.
Keluarga dan komunitas berperan penting dalam memberikan dukungan mental supaya lansia tetap sehat dan produktif.
“Tahun ini, kami menargetkan 4.000 lansia di daerah Jabodetabek, Medan, dan Surabaya dalam program Bakti Sepanjang Usia untuk menginspirasi mereka agar terus semangat menjalani hidup yang sehat dan produktif. Program ini menghadirkan berbagai kegiatan aktif dan inklusif, seperti senam pagi serta health talk show inspiratif bersama para ahli. Melalui interaksi sosial dan kebersamaan dengan keluarga maupun komunitas, kami berharap dapat memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan lansia secara holistik.” tambah Erfin Suraida.
Inisiatif ini juga mendapat dukungan dari Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PP PERGEMI). Pembina PP PERGEMI Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid, FINASIM menjelaskan, “Meningkatnya populasi lansia membawa tantangan kompleks, mulai dari penyakit kronis, malnutrisi, penurunan fungsi fisik dan kognitif, hingga masalah kesepian, sehingga diperlukan pendekatan multidisiplin dan multisektor yang melibatkan edukasi masyarakat, penguatan komunitas, serta intervensi berbasis keluarga.
Aktivitas fisik teratur, dukungan gizi, serta pendampingan psikososial sangat penting untuk memperpanjang masa produktif lansia dan mencegah ketergantungan. Panjang usia saja tidak cukup, sehingga yang perlu diperjuangkan adalah lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan berkualitas. Program ini menjadi contoh baik sinergi antara pemerintah, swasta, komunitas, dan tenaga kesehatan untuk menciptakan lingkungan yang peduli lansia serta meningkatkan akses informasi dan jejaring yang mendukung kualitas hidup mereka secara menyeluruh.”
Nestlé Health Science hadir untuk memberdayakan kehidupan yang lebih sehat melalui pemenuhan asupan gizi yang diperlukan oleh para lansia. Salah satunya melalui produk Nestlé Boost Optimum dengan protein whey, terbukti secara klinis meningkatkan kekuatan otot dalam 12 minggu. Selain itu, produk ini mendukung daya tahan tubuh dan kesehatan fungsi kognitif.
“Melalui program “Bakti Sepanjang Usia”, kami ingin menunjukkan kontribusi kami dalam mendukung lansia melalui aksi nyata yang berkelanjutan, dengan membangun komunitas yang mendukung mereka untuk tetap sehat, aktif, dan terhubung secara sosial di setiap tahap kehidupan,” tutup Erfin Suraida.