TRIBUNNEWS.COM - Ibadah haji 2025 segera tiba, dimulai pada Rabu, 4 Juni 2025, berdasarkan pengamatan hilal bulan Dzulhijjah yang terlihat pada Selasa, 27 Mei 2025.
Arab Saudi, sebagai tuan rumah, menyatakan antusiasme dengan lebih dari satu juta jemaah dari berbagai negara yang telah tiba di Tanah Suci.
Menteri Haji Saudi, Tawfiq al-Rabiah, menegaskan bahwa puncak ibadah, yaitu wukuf di Arafah, dijadwalkan pada Kamis, 5 Juni 2025.
Seluruh umat Muslim di dunia menantikan Idul Adha yang akan dirayakan pada Jumat, 6 Juni 2025.
Haji, sebagai salah satu dari lima rukun Islam, adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial.
Pelaksanaan ibadah ini berlangsung dari tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah, di mana jemaah melaksanakan serangkaian ritual suci seperti thawaf, sa'i antara bukit Safa dan Marwah, serta melempar jumrah di Mina.
Di luar rangkaian haji, banyak jemaah juga meluangkan waktu untuk berziarah ke Madinah, tempat makam Nabi Muhammad SAW berada.
Indonesia kembali mencetak sejarah sebagai negara pengirim jemaah haji terbanyak di dunia.
Pada musim haji 2025 ini, sebanyak 241.000 warga Indonesia dijadwalkan untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci.
Ini merupakan kuota haji terbesar yang pernah diberikan kepada Indonesia, mengingat adanya peningkatan signifikan dalam angka jemaah dari tahun sebelumnya.
Kenaikan kuota ini bertujuan untuk mengurangi waktu tunggu jemaah, yang di beberapa daerah dapat mencapai hingga 25 tahun.
Secara global, total jemaah haji tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 18 juta orang, dengan sekitar 63,3 persen berasal dari negara-negara Asia non-Arab.
Selain Indonesia, beberapa negara dengan jumlah jemaah haji terbanyak lainnya termasuk Pakistan, India, dan Bangladesh.
Mengantisipasi lonjakan jemaah, pemerintah Arab Saudi telah berupaya meningkatkan infrastruktur dan layanan.
Fasilitas transportasi, akomodasi, dan layanan kesehatan di sekitar Makkah dan Madinah telah diperbaharui untuk memastikan kenyamanan jemaah.
Dalam kondisi suhu yang diperkirakan mencapai lebih dari 45 derajat Celsius, otoritas setempat mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan menghindari paparan sinar matahari langsung.
Petugas medis dan relawan disiagakan di berbagai lokasi penting, siap memberikan bantuan jika diperlukan.
Bagi umat Muslim, haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam, sebuah bentuk pengabdian dan kepatuhan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Melalui semua tantangan dan persiapan yang dihadapi, harapan akan keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji di tahun ini sangatlah besar.
Dengan koordinasi yang baik antara negara pengirim dan otoritas Saudi, Indonesia berkomitmen untuk memastikan kelancaran dan keselamatan warganya selama menunaikan ibadah suci ini.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).