TRIBUNNEWS.COM – Kedatangan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Istana Merdeka Jakarta pada akhir Mei 2025 tidak hanya bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral, tetapi juga untuk menjalin kemitraan strategis di berbagai sektor.
Dalam kunjungan ini, yang berlangsung dari 28 hingga 30 Mei 2025, Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Macron menandatangani setidaknya 21 kesepakatan strategis dengan total nilai mencapai Rp 178 triliun.
Kesepakatan yang ditandatangani mencakup berbagai sektor kunci seperti:
Tujuan utama dari kesepakatan ini adalah untuk memperdalam kemitraan yang saling menguntungkan di tengah dinamika global yang semakin kompleks.
Melansir informasi dari laman Sekretariat Presiden, terdapat empat deklarasi bersama yang diadopsi oleh kedua pemimpin. Beberapa di antaranya adalah:
1. Deklarasi Bersama untuk Pengembangan Kemitraan Strategis Indonesia-Prancis hingga 2050 (Joint Vision 2050).
2. Deklarasi Bersama untuk Strategi di Bidang Kebudayaan antara Indonesia dan Prancis.
3. Deklarasi Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.
4. Pernyataan Bersama antara Presiden Republik Indonesia dan Presiden Republik Prancis.
Deklarasi-deklarasi ini mencerminkan kesamaan visi jangka panjang kedua negara serta kontribusi bersama terhadap perdamaian dan kebudayaan dunia.
Dalam rangka meningkatkan kerja sama lebih lanjut, Indonesia dan Prancis meneken 11 kesepakatan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MOU) yang terdiri dari:
Selain dari 11 MOU tersebut, terdapat juga lima kesepakatan strategis yang ditunjukkan dalam sesi penandatanganan di hadapan kedua kepala negara, di antaranya adalah:
1. Kesepakatan antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Danone untuk mendukung upaya peningkatan gizi nasional.
2. Kesepakatan antara Danantara Indonesia Investment Authority (INA) dan Eramet mengenai kerjasama mineral kritis untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik.
3. Investasi Bersama antara PT RGE Indonesia dan Total Energies untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya.
4. Investasi antara PT Citra Bonang dan Lesaffre terkait perluasan fasilitas produksi ragi.
5. Kesepakatan antara PT SMI, PT PLN, dan HDF mengenai pengembangan proyek hidrogen hijau di Indonesia Timur.
Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia merupakan bagian dari tur diplomatiknya di Asia Tenggara.
Setelah Indonesia, Macron akan melanjutkan perjalanannya ke Singapura untuk menghadiri Shangri-La Dialogue, yang merupakan forum pertahanan terbesar di Asia.
Di sana, ia dijadwalkan menyampaikan pidato yang menekankan posisi Prancis sebagai mitra strategis yang andal di kawasan Indo-Pasifik.
Kunjungan ini mencerminkan upaya Prancis untuk memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara dan menawarkan alternatif kemitraan strategis di tengah dinamika geopolitik global.
Dengan demikian, kunjungan dan kesepakatan ini menandai langkah maju dalam hubungan antara Indonesia dan Prancis, serta membuka peluang baru untuk kerja sama di berbagai bidang yang saling menguntungkan.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).