Jelang Puncak Haji, Layanan Bus Shalawat Dihentikan Sementara Mulai 1 Juni 2025
Tiara Shelavie May 31, 2025 07:33 PM

TRIBUNNEWS.COM - Puncak ibadah Haji akan segera tiba.

Yaitu tepatnya pada 9 Zulhijjah 1446 H atau 5 Juni 2025.

Namun menjelang puncak Ibadah Haji 2025, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberitahukan bahwa layanan bus Shalawat harus dihentikan operasionalnya secara sementara mulai Minggu, 1 Juni 2025, pukul 12.00 WAS.

Keputusan ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Arfi Hatim.

Arfi menjelaskan bahwa keputusan ini diambil lantaran untuk persiapan  mobilisasi jemaah menuju lokasi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. 

Seluruh armada bus akan dialihkan untuk mendukung kelancaran pergerakan jemaah pada fase penting tersebut.

Arfi kemudian mengatakan layanan bus shalawat direncanakan akan kembali beroperasi pada Selasa, 10 Juni 2025 atau 14 Zulhijjah 1446 H, mulai pukul 00.00 dini hari WAS, dikutip dari laman resmi Kemenag.

Imbauan untuk Jemaah

Dengan adanya penghentian sementara ini, PPIH mengimbau agar para jemaah lebih banyak beribadah di hotel dan tidak memaksakan diri menuju Masjidil Haram.

“Kami memahami keinginan jemaah untuk beribadah langsung di Masjidil Haram, tetapi kami mohon agar sementara waktu beribadah dari hotel masing-masing. Fokuskan pada persiapan ibadah puncak,” tutur Arfi.

Ia menyarankan agar jemaah mengisi waktu dengan kegiatan ibadah ringan seperti zikir, membaca Al-Qur’an, memperdalam manasik haji, atau memahami makna spiritual dari ibadah haji.

Sebagai informasi, Bus Shalawat menjadi fasilitas utama yang disediakan oleh Kementerian Agama RI bagi jemaah Haji selama berada di Makkah.

Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam penuh.

Terdapat 32 unit bus Shalawat yang didesain ramah disabilitas. 

Layanan bus Shalawat akan menggunakan terminal-terminal berbeda berdasarkan lokasi hotel.

Makanan Siap Saji untuk Masa Armuzna

Selain penghentian layanan bus, PPIH juga mengganti sistem distribusi makanan kotak dengan makanan siap saji untuk jemaah pada masa Armuzna.

Ini dilakukan karena kondisi Kota Makkah yang diprediksi akan sangat padat, menyulitkan proses distribusi reguler.

Makanan siap saji ini disiapkan untuk enam kali makan pada:

  • 7 Zulhijjah / Selasa, 3 Juni 2025: 3 kali makan (pagi: Nasi Uduk, siang: Nasi + Semur Daging, malam: Nasi + Semur Ayam).
  • 8 Zulhijjah / Rabu, 4 Juni 2025: 1 kali makan (pagi: Nasi Uduk).
  • 13 Zulhijjah / Senin, 9 Juni 2025: 2 kali makan (siang: Nasi + Opor Ayam, malam: Nasi + Rendang Ayam).

Menurut Arfi, makanan ini bergizi, higienis, dan sesuai dengan cita rasa Indonesia.

Ia juga menyarankan agar nasi direndam dalam air selama 5–10 menit sebelum dikonsumsi agar teksturnya lebih enak, sementara lauk dapat langsung dimakan. 

“Harap tidak menyimpan makanan yang telah dibuka untuk dikonsumsi kemudian. Demi keamanan dan kesehatan, makanan harus segera dihabiskan,” tegasnya.

(Farra)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.