BANJARMASINPOST.CO.ID - Ini curahan hati artis Ruben Onsu yang dikabarkan gagal berangkat haji gara-gara tak terbitnya visa Furoda.
Seharusnya, Kamis, (29/5/2025), ayah Betrand Peto itu yang baru mualaf ini seharusnya telah berangkat ke tanah suci .
Sayangnya, setelah visa furoda dipastikan tak diterbitkan pemerintah Arab Saudi, keberangkatan hajinya itu terancam batal.
Melihat situasi ini, mantan suami Sarwendah ini mencoba ikhlas.
"Harusnya hari ini (berangkat), tapi berita kan tentang semua visa furoda itu kan lumayan menjadi isu besar ya sekarang ini," kata Ruben Onsu saat live Tiktok, dikutip pada Kamis (29/5/2025).
Menurutnya, sebagai seorang muslim yang baru ia hanya ingin menikmati proses yang telah ditetapkan oleh Allah.
"Jadi kalau aku untuk sebagai orang yang baru dan masih terus belajar ya saya menikmati semuanya yang Allah mau, itu aja," beber Ruben Onsu.
Ruben Onsu sendiri mengaku jika keberangkatannya ke Tanah Suci bukan sekadar untuk ibadah haji yang biasa, melainkan dengan program berbeda yakni dengan visa haji furoda.
Namun belakangan, pemerintah Arab Saudi menyatakan visa haji Furoda tahun ini tidak diterbitkan.
Hal ini pun membuat sejumlah artis selain Ruben Onsu pun terancam batal berangkat.
Beredar kabar jika Ruben Onsun berangkat haji menggunakan jalur visa mujamalah.
Hanya saja belum dikonfirmasi pihak Ruben Onsu apakah benar selentingan netizen tentang dirinya pergi haji pakai vida mujamalah dengan biaya Rp1,5 miliar.
Sementara itu, sahabatnya, Ivan Gunawan sudah lebih dahulu berangkat ke Tanah Suci meski visanya disebut-sebut belum ada.
Demi memperdalam ilmu agama islam, Ruben Onsu memiliki keinginan besar agar bisa fokus menjalankan ibadah haji.
Bahkan, Ruben pun menolak tawaran adanya agenda jalan-jalan selama di Tanah Suci untuk dirinya dan ditiadakan.
Keinginannya itu ia sampaikan dalam acara walimatussafar haji Ruben Onsu yang diunggah di akun YouTube Just Ruben, Kamis (29/5/2025).
"Jadi karena niat saya ibadah, semua itinerary dari travel untuk jalan-jalan, saya minta untuk ditiadakan," kata Ruben Onsu di depan Ustaz Maulana dan tamu yang hadir di acaranya itu.
Mantan suami Sarwendah ini berharap agar ibadah hajinya ini sekaligus lebih dekat dengan Tuhan.
"Banyak yang bilang, 'Wah, ini sayang sekali', tapi memang tujuan saya ke sana memang untuk Allah, supaya bisa lebih dekat lagi," lanjutnya.
Diakui Ruben, dirinya hanya menerima 10 titipan doa dari teman-temannya untuk dipanjatkan di tanah suci.
"Nanti kan memang ada saatnya kami bisa mendoakan teman-teman ya. Saya bilang, saya cuma buka 10 doa. Yang saya minta juga banyak ya, jadi saya takutnya nanti gak fokus," kata Ruben.
"Saya juga kepengin, 10 yang saya sampaikan itu saya harus benar-benar fokus memintanya. Biar apa yang diinginkan bukan sekadar tulisan di tangan atau ponsel saya, tapi mudah-mudahan bisa terwujud. Sedikit, tapi bisa terkabul semuanya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ruben mengatakan kalau dirinya berangkat haji tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
"Baru di sini saya mengungkapkan cerita ini, saya sama sekali tidak mengeluarkan uang pak Ustaz, seribu rupiah tidak sama sekali," ujar ruben.
Mendengar itu, Ustaz Maulana terkejut.
Ruben mengatakan ada seseorang yang baik hati, yang tidak mau disebut namanya.
Bahkan ketika dirinya memutuskan menjadi seorang muslim, tidak ada yang tahu.
Namun temannya itu tahu.
"Dia langsung menyumbang, bukan dari teman dekat, bukan orang yang sering saya telponan. Pertemuan kedua kali nya dia langsung kasih haji," ujarnya.
Dia melanjutkan kalau sebenarnya dia memiliki keinginan merayakan Idul Fitri di tanah suci.
"Tapi ya, umrah kemarin itu ada aja prosesnya, kayak sulit banget. Beliau (teman yang tidak ingin disebut namanya) ini mencoba lagi nama saya untuk berangkat umrah namun tidak lolos," bebernya.
"Jadi ketika saya masuk dalam 15 urutan yang akan dia berangkatkan haji, Alhamdulillah hanya satu nama yang bisa lolos. Itu yang membuat saya tidak percaya, tapi semua ini terjadi kepada saya. Ketika saya berserah, Allah atur semuanya," lanjutnya.
Pemerintah Arab Saudi belum menerbitkan visa haji Furoda pada penyelenggaraan haji 1446 H/ 2025 M.
Terkait visa calon jemaah haji furoda yang tak diterbitkan Arab Saudi dijelskan oleh Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI).
Ketua Umum DPP AMPHURI Firman M Nur dikutip dalam pernayataannya di website resmi Amphuri membenarkan pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa haji Furoda tahun ini.
AMPHURI mendapatkan jawaban ini setelah mendatangi banyak pihak, mulai dari Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah, serta berkoordinasi dengan Ditjen PHU Kemenag.
Selain itu, mereka juga melakukan konfirmasi langsung ke sistem elektronik Masar Nusuk.
Diperoleh jawaban lisan dan tertulis bahwa proses penerbitan visa sudah resmi ditutup oleh otoritas Arab Saudi sejak 27 Mei 2025.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, juga memastikan bahwa Pemerintah Arab Saudi telah resmi menutup proses pembuatan visa untuk seluruh jemaah haji.
Penutupan ini berlaku untuk semua jenis visa, termasuk haji reguler, haji khusus, dan mujamalah.
"Saya sudah mendapat konfirmasi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bahwa proses pemvisaan sudah tutup per 26 Mei 2025, pukul 13.50 waktu Arab Saudi (WAS)," ujar Hilman Latief dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).
Diketahui, Indonesia mendapat kuota sebanyak 221.000 jemaah pada ibadah haji 2025.
Rinciannya, 203.320 untuk jemaah haji reguler dan 17.680 untuk jemaah haji khusus.
Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar berjanji akan mengupayakan agar visa haji furoda calon jemaah haji Indonesia dapat terbit tahun ini.
Nasaruddin mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) akan membantu untuk berkomunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi.
"Sudah, sudah (komunikasi) terus. Siang malam kami komunikasi," ungkap Nasaruddin saat ditemui di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025).
Terkait keputusan penerbitan visa furoda ini, kata Nasaruddin, bukan kewenangan Kementerian Agama (Kemenag), tetapi ranah dari otoritas Pemerintah Arab Saudi.
"Iya, kami lagi menunggu Saudi. Itu kan di luar kewenangan kami, tapi kami akan bantu Insya Allah," kata Nasaruddin.
Diketahui, visa haji terbagi dalam haji kuota yakni yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi ke Pemerintah Indonesia, yang pada 2025 kuotanya sebanyak 221.000 termasuk haji reguler dan haji khusus.
Kedua, ada visa haji non-kuota, yang mana bisa diperoleh melalui beberapa jalur, salah satunya yaitu jalur Furoda atau perorangan.
Mengingat visa haji Furoda bersifat non-kuota, maka tidak ada jumlah pasti kuota yang diberikan setiap tahunnya.
Selain itu, keberangkatan jemaah juga baru dapat dipastikan setelah visa dan tiket pesawat terbit.
"Terbit dan belum/tidak terbitnya visa haji Furoda merupakan otoritas penuh Pemerintah Arab Saudi dan benar-benar di luar kewenangan PIHK," terangnya.
(Banjarmasinpost.co.id/TribunSumsel.com)