Puluhan Dealer BYD Tutup di China, Apa Sebabnya?
GH News June 01, 2025 04:03 PM

Puluhan dealer BYD tutup di Provinsi Shandong, China. Semua dealer itu dikelola Qiancheng Holdings.

Dikutip dari Reuters, Minggu (1/6/2025) Qiancheng Holdings mengalami kesulitan keuangan. Sebanyak 20 dealer tutup, dampaknya lebih dari 1.000 konsumen belum menerima layanan purnajual dan jaminan kendaraan.

Menurut Jinan Times, yang dimiliki oleh pemerintah ibu kota provinsi Jinan, melaporkan dealer yang terkena dampak tersebar di empat kota, termasuk Jinan dan Weifang, kata surat kabar tersebut. Pemilik mobil mengorganisir kelompok perlindungan hak untuk mencari solusi.

Qiancheng sebelumnya dikenal sebagai pemain besar dengan omzet tahunan mencapai 3 miliar yuan atau sekitar US$416 juta. Perusahaan itu mempekerjakan sekitar 1.200 orang sebelum diterpa krisis keuangan.

Dalam surat terbuka tertanggal 17 April, Qiancheng menyalahkan perubahan kebijakan BYD terhadap jaringan dealernya sebagai pemicu tekanan arus kas. Namun, Qiancheng belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters.

Pihak BYD juga tidak memberi pernyataan langsung, namun mengarahkan media ke laporan Cover News yang memuat pernyataan dari perwakilan hubungan masyarakat BYD. Dalam laporan itu, BYD menyebut ekspansi agresif Qiancheng sebagai penyebab utama krisis, bukan perubahan kebijakan perusahaan. Perwakilan itu juga menambahkan bahwa BYD telah memberikan bantuan kepada Qiancheng dalam menghadapi situasi tersebut.

Industri otomotif terbesar di dunia ini sedang menghadapi persaingan ketat yang menekan produsen, pemasok, dan jaringan dealer. BYD sendiri masih mengandalkan jaringan dealer dalam pemasarannya di Tiongkok, meskipun memiliki beberapa toko milik sendiri.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.