TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia pada Sabtu (31/5/2025) menyelesaikan Penerbangan HajI Fase I (Keberangkatan) para calon jemaah haji Indonesia tahun 1446 Hijriah menuju Tanah Suci.
Hingga hari pemberangkatan terakhir tersebut, Garuda Indonesia memberangkatkan sebanyak total 91.198 jemaah menuju Jeddah dan Madinah.
Adapun rombongan jemaah terakhir yang bertolak menuju Tanah Suci adalah dari kelompok terbang (kloter 95) Solo. Sebanyak 243 jemaah, terdiri dari 119 jemaah pria dan 124 jemaah wanita, diberangkatkan dengan penerbangan GA-6195 dari Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo pada pukul 09.11 WIB, dan tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah pada pukul 18.11 Waktu Arab Saudi (WAS).
Pada hari yang sama, Garuda Indonesia juga memberangkatkan Kloter 93, yang mengangkut 360 jemaah, serta Kloter 94 (359 jemaah) dari embarkasi yang sama. Dengan demikian, sebanyak 962 jemaah asal Indonesia, seluruhnya dari embarkasi Solo, telah mendarat dengan selamat di Jeddah pada hari terakhir Fase I Penerbangan Haji Garuda Indonesia, Sabtu (31/5).
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani menyampaikan, tunainya mandat untuk melayani lebih dari 90 ribu tamu Allah merupakan kesyukuran utama dari telah usainya Fase I Penerbangan Haji tahun ini.
“Ibadah haji merupakan momentum istimewa bagi setiap jemaah, sehingga keberhasilan terpenting kami adalah menghadirkan pelayanan terbaik dalam perjalanan mereka menuju Tanah Suci,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wamildan menjelaskan, berkat kerja sama seluruh Tim Haji Garuda Indonesia serta kekuatan soliditas yang dihadirkan dari seluruh stakeholders, Garuda Indonesia mewujudkan operasional Penerbangan Haji 1446 H yang aman dan nyaman.
Tidak hanya mengoptimalkan layanan penerbangan bagi seluruh jemaah, sinergitas yang baik antara seluruh unsur juga telah mendukung terlaksananya operasional penerbangan yang disiplin, di mana Garuda Indonesia berhasil mencatatkan capaian tingkat ketepatan waktu atau on-time performance (OTP) sebesar 96,4 persen.
Catatan ketepatan waktu tersebut turut menandai capaian OTP tertinggi operasional penerbangan haji selama kurun waktu tiga tahun terakhir.
“Mengambil pelajaran dari tahun-tahun sebelumnya dan didukung langsung oleh tim yang berpengalaman, tahun ini Garuda Indonesia melakukan langkah-langkah perbaikan yang signifikan. Hal tersebut menjadikan seluruh tim Garuda Indonesia dan stakeholders terkait mampu mengantisipasi dan memitigasi potential irregularities secara optimal, baik di stations embarkasi maupun debarkasi,” jelas Wamildan.
Jelang fase pemulangan jemaah haji yang akan dimulai pada 11 Juni sampai dengan 10 Juli 2025 mendatang, Garuda Indonesia akan terus memperkuat koordinasi bersama dengan otoritas kebandarudaraan terkait maupun para pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kesiapan layanan bagi para jemaah ketika berada di bandara, selama perjalanan, hingga tiba di kota tujuan telah sesuai dengan aspek kenyamanan dan keselamatan.
Selain itu, Garuda Indonesia juga terus mengawal kesiapan seluruh armada penerbangan haji, melalui pengecekan dan perawatan menyeluruh, untuk memastikan seluruh pesawat laik terbang sesuai regulasi yang berlaku sehingga proses kepulangan para jemaah haji menuju Tanah Air diharapkan dapat terus mendapatkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman.