Sosok Vivi, Wanita Open BO Tewas Dibunuh Pelanggannya yang Masih ABG di Batam, Cari Uang Demi Anak
Nanda Lusiana Saputri June 03, 2025 08:33 AM

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Vivi, wanita open BO yang tewas dibunuh pelanggannya sendiri yang masih Anak Baru Gede (ABG) di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Vivi merupakan wanita kelahiran tahun 1995, atau saat tutup usia berumur 30 tahun.

Vivi sendiri bukanlah warga asli Batam. Ia berasal dari Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Korban diketahui sudah pernah menikah dan memiliki satu orang anak yang masih kecil.

Anak Vivi kini tinggal bersama neneknya di kampung halaman.

Sebelum jadi wanita open BO, korban pernah kerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan.

Di Batam, Vivi hidup sendiri dan sering berpindah-pindah tempat kos.

Nia, teman dari Vivi mengungkap sosok sahabatnya itu.

Ia mengenal korban memiliki kepribadian baik dan tidak suka membuat masalah.

"Dia itu nggak pernah neko-neko. Kerja buat anaknya.”

“Kalau sudah dapat uang, pasti langsung dikirim ke kampung,” ujar Nia, dikutip dari TribunBatam.id, Selasa (3/6/2025).

Nia menyebut Vivi terpaksa kerja sebagai wanita open BO karena faktor ekonomi.

Andai ada pekerjaan lain, ia dan korban memilih tidak menjajakan tubuhnya ke pria-pria hidung belang.

"Kami kerja begini bukan kemauan, tapi ada beban ekonomi. Kalau kalian tahu, kami pun tak mau kerja begini. Ada keluarga kami," ucapnya.

Terakhir, Nia menyebut aksi pelaku berinisial Si (19) sangat kejam.

Apalagi dirinya sudah menganggap korban sebagai saudaranya sendiri yang sama-sama merantau dari kampung di kota perantauan.

"Cuma karena uang, dia dibunuh sekejam itu. Dia memang PSK, tapi dia juga ibu dari seorang anak kecil yang sekarang kehilangan segalanya,” tandas Nia.

Kronologi kejadian

Kasus bermula saat Vivi bertemu dengan pelaku lewat aplikasi MiChat di kamar kostel Komplek Pertokoan Saguba, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Senin (2/6/2025) dini hari.

Pelaku bersedia membayar Rp350 ribu agar korban melayaninya.

Singkat cerita, keduanya melakukan hubungan seksual layaknya suami-istri.

Setelah selesai, korban meminta uang kepada pelaku.

Namun, pelaku belum bisa membayar karena masih menunggu transferan dari temannya.

Korban lalu terus mendesak hingga membuat pelaku naik pitam.

"Korban terus menagih uang. Sementara pelaku merasa tertekan karena belum menerima transfer."

"Dalam kondisi emosi dan stres, pelaku yang sudah membawa pisau sejak awal langsung menikam korban,” ujar Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, dikutip dari TribunBatam.

Pelaku dengan tega menghujani tubuh korban dengan tikaman.

Total ada 19 tikaman yang menyebar di area dada, leher, punggung, wajah hingga lengan.

Usai melancarkan aksinya, Si kabur melarikan diri.

Korban kemudian ditemukan rekannya dan penjaga kostel yang sebelumnya mendengar keributan di dalam kamar lokasi kejadian.

Vivi menghembuskan napas terakhirnya tidak lama setelah mendapat pertolongan medis.

Polisi yang menerima laporan langsung bergerak memburu pelaku.

Si ditangkap beberapa jam setelah kejadian.

"Penangkapan berlangsung cepat. Pelaku masih berada tak jauh dari lokasi kejadian,” tegas Zaenal.

Dijerat pasal pembunuhan berencana

Si kini dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Pelaku diketahui sudah membawa pisau sejak dari rumahnya.

Ia terancam hukuman mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama 20 tahun. 

"Pelaku akan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana," ujar Zaenal.

Zaenal menambahkan, pihaknya akan terus mendalami kasus ini.

Termasuk akan mengetes kondisi kejiwaan pelaku Si hingga tega membunuh Vivi secara sadis.

"Pelaku akan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana."

"Namun, kami juga sedang menggali aspek psikologis yang mungkin turut mendorong tindakan ini,” tutup Zaenal.

(Endra)(TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.