BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan nilai pahala dan keutamaan Puasa Arafah menjelang Hari Raya Idul Adha 2025 bagi umat Islam yang mengerjakan.
Niat Puasa Arafah disertai lafal latin dan terjemahannya bisa disimak di artikel ini.
Terdapat sejumlah puasa yang dianjurkan bagi kaum muslimin di bulan Zulhijah, yang istimewa dan khusus ada di bulan Zulhijjah adalah Puasa Arafah.
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan cara sesuai syariat dalam menjalankan ibadah Puasa Arafah.
Puasa Arafah adalah suasa sunnah yang dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.
Beberapa puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam, salah satunya Puasa Arafah.
Puasa Arafah bertepatan pada 9 Zulhijah dalam kalender Hijriyah, umumnya bertepatan ketika jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Arafah.
Puasa ini sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.
Artinya, "Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT."
Lantas bagaimana cara mengerjakan Puasa Arafah dan keutamaannya?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan keutamaan yang didapatkan umat muslim kala menunaikan Puasa Arafah adalah sangat besar pahalanya.
"Menggugurkan dosa setahun ke belakang, tidak disebutkan kecil atau besar. Artinya jangankan yang kecil dosa besar pun berpeluang untuk diampuni," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ceramah Pendek.
Meski demikian, tidak semua umat muslim yang mengerjakan Puasa Arafah mendapatkan pahala tersebut.
Syaratnya adalah bagi yang mengerjakan Puasa Arafah harus sesuai dengan sunnahnya.
Bagaimana petunjuk sunnah Puasa Arafah?
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan nama Arafah bukan untuk menginformasikan waktu, namun cenderung kepada cara yang dilakukan dalam berpuasanya.
"Berpuasalah Anda di hari sebelum Idul Adha itu seperti orang wukuf di Arafah, Orang wukuf pertama kali aktivitasnya taubat, maka saat Anda Puasa Arafah isi dengan taubat, kenali kekurangan diri Anda," papar Puasa Arafah.
Karena itu Ustadz Adi Hidayat mengimbau agar memperbanyak mengingat kesalahan yang telah diperbuat lalu beristighfar memohon ampun di kala Puasa Arafah.
"Hal itu yang dimaksudkan, Anda beristighfar mengingat dosa-dosa, dosanya akan gugur minimal setahun ke belakang," tuturnya.
Adapun cara mengerjakan Puasa Arafah, serupa dengan puasa sunnah lainnya, diawali niat, disunnahkan sahur di sepertiga malam, dan diakhiri berbuka pada waktu maghrib tiba.
Untuk durasinya, sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.
T ata cara Puasa Arafah sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum, di antaranya:
1. Niat
Puasa Arafah dawali dengan niat terlebih dahulu.
2. Makan sahur
Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.
Namun, tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa jika kuat, dalam artian puasa tetap sah.
3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa
Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.
4. Berbuka puasa
Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.
Puasa sunnah lainnya di bulan Zulhijah selain Puasa Arafah adalah pada tanggal satu sampai sembilan Zulhijah. Khusus tanggal delapan dinamakan puasa Tarwiyah.
(Banjarmasinpost.co.id)