Melalui proses fermentasi yang panjang, ada makanan yang semakin tua semakin istimewa. Seperti keju parmesan dari tahun 1998 yang dinobatkan tertua di dunia.
Sebagian makanan membutuhkan proses fermentasi dalam pembuatannya untuk membentuk rasanya. Seperti keju, yogurt, hingga wine yang begitu populer.
Karenanya banyak produk-produk hasil fermentasi yang kemudian disimpan dalam waktu yang sangat panjang oleh produsennya. Frasa menua seperti anggur menandakan bahwa produk makanan juga dapat menjadi lebih istimewa seiring berjalannya waktu.
Seperti sebuah keju parmesan yang dilaporkan oleh The Guardian (2/6). Keju berjenis Parmesan Parmigiano Reggiano ini dinobatkan sebagai keju tertua yang masih layak dikonsumsi di dunia.
Baca juga: 5 Ayam Bakar Rating Tinggi yang Enak Buat Makan Siang
![]() |
Keju seberat 36 kilogram tersebut dibuat pada kilang susu Romano dan Silvia Camorani di Poviglio, Parma, Italia. Menurut catatan produksinya, keju tersebut dibuat pada tahun 1998.
Keju berusia 27 tahun tersebut mengalahkan keju parmesan lain yang sudah dibuka terlebih dahulu dengan usia pemeraman selama 21 tahun. Harga keju tertua ini ditaksir Rp 371 juta jika dibeli utuh.
"Aroma dan rasanya menjadi yang benar-benar terbaik di dunia. Walaupun sudah sangat tua tetapi penampilannya tergolong masih sebagai keju yang cantik," kata Romano Camorani selaku produsennya.
Perlu diketahui bahwa keju parmigiano ini menjadi sorotan bagi masyarakat Eropa sebab dianggap sebagai kekayaan kuliner asli Italia. Keasliannya juga dijaga berasal dari provinsi Reggio Emilia di Italia.
Baca juga: 5 Ide Olahan Daging Sapi Kurban yang Gampang Dibuat di Rumah
![]() |
Untuk membuat keju dengan bentuk lingkaran yang mirip seperti ban ini ada beberapa teknik dan syarat yang dibutuhkan. Salah satunya ialah kadar lemak, protein, dan garam yang tepat agar tekstur dan kualitasnya terjaga ketika melalui proses fermentasi.
Pematangan keju juga hanya bisa dilakukan oleh produsennya yang sudah ahli mengandalkan pengukuran dan perasaan dalam proses pembuatannya. Nicola Bertinelli, presiden konsorsium, menyebut momen pembukaan kemasan keju milik Camorani begitu luar biasa.
"Prosesnya mendemonstrasikan bagaimana produk ini tetap luar biasa tanpa menggunakan pengawet. Ini seperti perhiasan alami yang otentik dari alam," ujar Bertinelli.
Camorani menyisihkan sebanyak 7 kilogram keju tertua yang berhasil diproduksinya untuk kemudian disantap bersama pada upacara di Acetaia Razzoli. Ia menikmatinya dengan keluarga produsen cuka balsamic, Giuliano Razzoli yang juga terkenal di Italia.