TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek buatan China memprediksi laga hidup mati Timnas China Vs Timnas Indonesia malam ini, Kamis (5/6/2025) yang akan bertanding di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Kedua tim akan bertanding dalam kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
1. Latar belakang permainan dan situasi kualifikasi.
Jika Kalah = China Langsung tersingkir: Timnas China saat ini berada di peringkat terakhir dengan 6 poin, sementara Indonesia berada di peringkat keempat dengan 9 poin.
Jika China kalah, selisih poin akan melebar menjadi 6 poin dan hanya tersisa satu putaran lagi, dan mereka akan tersingkir sepenuhnya dari Piala Dunia.
Jika Seri = China akan tereliminasi awal: Jika hasilnya seri maka China memiliki 7 poin dan Indonesia memiliki 10 poin. China tertinggal 7 gol dalam selisih gol dan perlu menang atas Bahrain, Jepang, dan Indonesia di babak final jadi kemungkinannya mendekati nol lolos ke babak selanjutnya.
Kemenangan membuat China tetap hidup: Jika China menang, mereka akan menyamai perolehan poin Indonesia yaitu 9.
Jika mengalahkan Bahrain (saat ini dengan 6 poin) di kandang sendiri pada 10 Juni nanti maka China akan lolos ke babak play-off untuk memperebutkan posisi keempat dalam grup.
2. Bahaya tersembunyi yang mematikan bagi tim nasional sepak bola China cedera + kekurangan taktis
China kehilangan lini penyerang yang ofensif:
Wu Lei absen karena cedera, Liu Ruofan pensiun karena cedera sebelum pertandingan, Lin Liangming dan Xie Wenneng diskors, dan satu-satunya penyerang China yang tersisa adalah Zhang Yuning (yang memainkan peran tumpu) dan bintang muda berusia 18 tahun Wang Yudong (yang tampil baik di Liga Super China, tetapi kurang berpengalaman dalam kompetisi internasional).
Wei Shihao perlu memperhitungkan terobosan sayap dan tugas bertahan, dan distribusi fisiknya dipertanyakan.
Stabilitas pertahanan mengkhawatirkan:
Jiang Shenglong cedera dan partisipasi Jiang Guangtai diragukan. Han Pengfei dan Zhu Chenjie berpasangan sebagai bek tengah.
Kemampuan mereka dalam berputar lambat mudah dimanfaatkan oleh penyerang Indonesia yang bertubuh kecil dan lincah.
Kebobolan 19 gol dalam 8 pertandingan, kurangnya pertahanan dan konsentrasi dalam bola mati (runtuh di babak kedua dalam 3 pertandingan terakhir).
Taktik Ivan kaku:
Pelatih China Branko Ivankovic menggunakan formasi tengah berlian 442 dan lambat dalam melakukan penyesuaian di tempat (misalnya, melawan Australia, yang memungkinkan Wei Shihao terlalu banyak kembali ke pertahanan dan melemahkan serangan).
Tim mungkin terpaksa mengubah formasinya dalam pertandingan ini.
Serginho akan bermain sebagai gelandang serang dan membebaskan Wei Shihao, sementara Wang Yudong dan Zhang Yuning akan membentuk formasi "tinggi dan cepat".
Namun, kontrol lini tengah akan berkurang karena suspensi.
Pemain Naturalisasi + Tuan Rumah :
Ada 19 pemain naturalisasi (10 di antaranya bermain di Eropa), dan bek tengah Eredivisie Hilgers (bernilai 10 juta euro) memimpin pertahanan, dengan nilai total 37,35 juta euro, yang tiga kali lipat dari tim nasional China.
Berkah stadion GBK dijuluki kandang setan: 80.000 suporter bersorak di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sebelumnya, mereka mengalahkan Arab Saudi 2-0 dan Bahrain 1-0. Suhu tinggi (suhu 38℃) + kelembaban tinggi semakin menguras tenaga fisik timnas.
Kutukan debut penjaga gawang?
Kiper utama Timnas Indonesia Marten Paes terkena sanksi larangan bertanding, dan kiper naturalisasi Odero (mantan pemain pengganti Inter Milan) melakoni debutnya.
Dalam lima tahun terakhir, kiper Indonesia rata-rata kebobolan 2,3 gol per pertandingan dalam debutnya, sehingga timnas Tiongkok dapat membidik pertahanan psikologisnya.
Bahaya tersembunyi yang dimiliki Indonesia:
Dua pemain tengah utama diskors dan penyerang tengah utama sedang dalam kondisi terpuruk (duduk di bangku cadangan di Liga Super Australia).
Kekurangan konsentrasi: 8 kali dalam 15 pertandingan terakhir, tim kehilangan bola dalam 10 menit terakhir dan rentan tumbang di waktu tambahan.
Prediksi Pertandingan dan Kunci Kemenangan:
Babak pertama (0-45 menit): Timnas China kemungkinan besar akan memanfaatkan peluang, dukungan pivot Zhang Yuning + serangan kejutan Wang Yudong, memanfaatkan kegugupan Odero untuk menyerang.
Jika Wei Shihao mendapat kebebasan di sayap, ia mungkin akan menciptakan peluang bola mati (bek jangkung Indonesia banyak melakukan pelanggaran).
Poin penting: Gol dalam 30 menit pertama dapat menekan momentum tim tuan rumah, jika tidak, mudah terperosok ke dalam kubangan serangan balik Indonesia.
Babak kedua (60-80 menit): Selama periode kemacetan kekuatan fisik, ancaman serangan balik dari pemain depan Indonesia yang kecil dan lincah meningkat tajam.
Jika tim nasional China idak memimpin, pergantian pemain yang lambat dapat mengulangi kesalahan yang sama, jika mereka memimpin, mereka perlu menjaga serangan balik Indonesia yang gila.
Di waktu tambahan: Indonesia kurang konsentrasi, tim nasional China dapat bertaruh pada umpan-umpan atas atau serangan mendadak Wang Yudong.
Persentase kemenangan Timnas China (30 persen): Tiga syarat harus terpenuhi yakni Zhang Yuning menekan pertahanan lawan, Wei Shihao menerobos untuk menciptakan peluang mematikan, dan memanfaatkan bola mati untuk memecah kebuntuan. Skornya bisa 1-0 atau 2-1.
Hasil Seri (40 persen) : Pemain depan timnas China lemah + pertahanan Indonesia melorot, jadi kemungkinan besar hasil imbang 1-1.
Persentase kemenangan Indonesia (30 persen) : Kandang + pengaruh pemain naturalisasi untuk menang, 1-0 atau 2-0.
Skor yang paling mungkin: Indonesia Vs China 1-0 atau 1-1.
Kesimpulan: Ini adalah pertarungan hidup mati bagi China, harus menang atau gugur.
Sumber: 163.com/Tribunnews.com