TIMESINDONESIA, SURABAYA – Krista Exhibition kembali menggelar Indonesia International Food Exhibition (East Food Indonesia) dan East Pack Surabaya.
Pameran skala internasional ini akan menampilkan berbagai produk-produk bahan pembuatan industri makanan dan minuman serta packaging inovatif. Berfokus pada teknologi pangan, farmasi, serta pengemasan.
"Kedua pameran ini saling melengkapi dan menciptakan satu ekosistem yang utuh dari hulu ke hilir dalam industri makanan dan minuman," ungkap CEO Krista Exhibition, Daud D Salim saat press conference di Surabaya, Kamis (5/6/2025).
Pameran tersebut akan berlangsung mulai 12-15 Juni 2025 di Grand City Surabaya dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Termasuk peserta dari lebih tujuh negara termasuk China, Prancis, Malaysia, Singapura, Taiwan dan Thailand.
Daud optimis penyelenggaraan tahun ini mampu menarik lebih banyak pengunjung, baik dari kalangan profesional, masyarakat umum, serta calon pembeli potensial dari luar negeri.
Dia berharap ajang tersebut dapat menjadi wadah strategis bagi pelaku usaha lokal untuk memperkuat daya saing di pasar global melalui peningkatan kualitas dan inovasi produk secara berkelanjutan.
"Melalui pameran ini kami berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan sektor industri makanan dan kemasan di Wilayah Jatim," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jatim Andrio Himawan Wahyu Aji, menyambut antusias. Apalagi akan ada 30 UMKM asal Jatim yang dilibatkan. Diharapkan mereka dapat berjejaring dan mendapatkan ilmu dari pelaku usaha lain dari seluruh Indonesia.
"Atas nama Pemprov Jatim dan Dinas Koperasi sangat mengucapkan terima kasih karena dapat membuat para pelaku UMKM kami naik kelas," ujarnya.
Ia menambahkan, total 60,43 persen PDRB Jatim ditopang oleh pelaku UMKM tersebut.
"Kami mendorong para pengusaha UMKM food and beverage agar dapat berjualan secara online atau media sosial, tapi jualan offline tetap harus dilaksanakan agar konsumen dapat merasakan langsung tekstur dan rasa makanan minuman, seperti dalam pameran ini," kata Andrio.
Kepala UPT Industri Makanan, Minuman dan Kemasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Ninik Margirini pada kesempatan yang sama menuturkan, bahwa pertumbuhan industri pengolahan sebesar 41,32 persen.
"Makanan minuman adalah salah satu bagian industri pengolahan dan merupakan kontributor utama dan mempunyai siklus yang stabil dan positif. Oleh karena itu kehadiran exhibition ini sangat kami sambut baik," katanya mengapresiasi.
Ia berharap East Food Indonesia dan East Pack Surabaya bisa menjadi platform kolaborasi lintas sektor serta etalase pengembangan kemasan teknologi pangan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (APKRINDO) Jatim Ferry Setiawan ikut menyambut baik pameran tahun ini. Ia menilai bisnis makanan dan minuman tidak akan pernah mati sehingga pameran bahan dan kemasan akan sangat membantu para pelaku usaha tersebut.
Wakil Ketua Bidang Legalitas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim Rumandhono Sumanto turut menyampaikan hal senada.
"Pameran ini menggerakkan ekonomi di Jatim. PHRI Jatim dalam tingkat hunian saat ini mengalami penurunan karena regulasi pemerintah berkaitan dengan Inpres, kegiatan rapat di hotel sudah hampir tidak ada sehingga berpengaruh pada tingkat hunian hotel. Expo ini paling tidak dapat menggairahkan ekonomi di Jatim," terangnya.
Ia berharap event ini memberikan efek positif bagi tingkat okupansi hotel dari pergerakan orang.
Pada momen itu, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Hariyanto mengatakan, bahwa perkembangan pariwisata tidak terlepas dari produk makanan dan minuman yang melibatkan para pelaku UMKM.
"Karena orang berwisata pasti mencari makanan. Jatim memiliki top destinasi wisata yang dikunjungi para wisatawan mancanegara," katanya.
Ia menilai East Food Indonesia dan East Pack Surabaya akan menjadi tolok ukur kualitas kualitas dan hotel, kafe dan restoran dan menjadi benchmark tahunan bagi pelaku usaha horeka untuk menilai dan meningkatkan kualitas produk masing-masing.
Jatim sendiri disebutnya memiliki potensi dalam pengembangan kuliner untuk memenuhi permintaan pasar pariwisata.
Diketahui, rangkaian acara pameran East Food Indonesia dan East Pack Surabaya 2025 akan menghadirkan Chef's Secret Culinary Studio Workshop yang menyajikan berbagai sesi pelatihan kuliner dari para ahli di bidangnya. Mulai teknik kompetisi pastry, kreasi kue modern dan tradisional hingga inovasi sajian berbasis gelato serta coklat.
Peserta juga dapat mengikuti beragam tema menarik seperti "How to Win at Pastry at Culinary Competition", Gelato Sushi,” “Bika Ambon Mousse
Cake,” “Korean Butter Cake,” hingga edukasi “Better Understanding Australian Beef.”
Pengunjung juga akan disuguhkan beragam demo memasak dan baking yang menghadirkan chef-chef ternama selama empat hari dan menampilkan aksi dari Chef Bashiruddin & Chef Feina, Chef Rudy, Chef Heru, Chef Merry, Chef Risna & Chef Niken, Chef Dafi & Chef Tian, Chef Maolana, Chef Achen, Chef Andik, Chef Long, Chef Muto, Chef Forest, serta Chef Lusia.
Mereka akan berbagi resep-resep menarik seperti Beef Cheese Brioche, Tiramisu Velvet, Pempek Ikan, Dori Popcorn Saos Gocujang, Brownies Pandan, Wonton Mini Goreng, Putu Mayang, Korean Florist Cake, Ayam Saos Jimbaran, hingga berbagai olahan keju dan aneka kue tradisional.
Seluruh program ini tidak hanya memberikan hiburan dan edukasi, tetapi juga menjadi
wadah inspiratif bagi pelaku industri makanan serta pengunjung yang ingin memperluas wawasan di bidang kuliner.
Pameran ini tidak hanya menjadi ajang pamer produk, tetapi juga menyediakanplatform bisnis yang strategis melalui berbagai program pendukung, termasuk sesi Business Matching, yang mempertemukan langsung pelaku industri makanan, minuman, dan kemasan dengan calon mitra bisnis, distributor, maupun investor.
Hal ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama serta memperluas jejaring bisnis lintas negara. EastFood (IIFEX) & EastPack Surabaya 2025 terbuka bagi pelaku bisnis dan masyarakat umum, dan akan berlangsung setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Pengunjung dapat mendapatkan tiket masuk gratis dengan melakukan registrasi online paling lambat 11 Juni 2025. Bagi yang belum mendaftar secara daring, tiket juga dapat dibeli langsung di lokasi seharga Rp100.000,- untuk akses selama 4 hari pameran. (*)