Persiapan Solo Raya Great Sale 2025, Kadin Surakarta Gelar Sosialisasi dengan Stakeholder
Nanda Lusiana Saputri June 06, 2025 08:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta menggelar sosialisasi pelaksanaan Solo Raya Great Sale (SGS) 2025 kepada stakeholder dunia usaha di Dinas Kesehatan, Kompleks Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (5/6/2025).

Sosialisasi ini menjadi bagian persiapan gelaran perdana Solo Raya Great Sale 2025 yang akan berlangsung pada 1-31 Juli 2025 mendatang. 

Ketua Kadin Surakarta, Ferry S. Indrianto menyampaikan kegiatan ini memiliki cakupan yang jauh lebih luas dibandingkan event diskon sebelumnya.

Untuk pertama kalinya, agenda besar ini mengintegrasikan seluruh wilayah Solo Raya, yang meliputi Kota Surakarta, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen dengan dukungan langsung dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Solo Raya Great Sale ini beda dari sebelumnya. Kita akan meluaskan cakupannya, dan alhamdulillah sudah direspons oleh Bapak Gubernur. Minggu lalu kita rapat di Pemprov Jawa Tengah, dihadiri para wali kota dan bupati se-Solo Raya,” ujar Ferry, Kamis.

Ia menegaskan, tujuan utama dari event ini adalah membangun kesadaran kolektif untuk melihat Solo Raya sebagai satu kesatuan ekonomi.

Event Solo Raya Great Sale ini benar-benar ingin mengajak kita semua melihat Solo Raya secara utuh. Itu maksud dan tujuan dari acara ini,” tegasnya.

Ferry menyebutkan, pelaksanaan Solo Raya Great Sale juga merupakan bentuk respons terhadap kondisi ekonomi nasional yang masih menantang.

Pemerintah pusat mendorong berbagai upaya untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, salah satunya melalui event diskon besar seperti ini.

“Kita undang teman-teman asosiasi, pelaku usaha, komunitas, untuk sama-sama memiliki event bersama yang perdana ini. Ini menjadi upaya kita mendongkrak konsumsi masyarakat seperti yang diharapkan pemerintah pusat,” ungkapnya.

Solo Raya Great Sale 2025 juga akan dikemas sebagai bagian dari branding kawasan pariwisata dan ekonomi. Diskon tidak hanya berlaku di pusat perbelanjaan, tetapi juga meliputi hotel, destinasi wisata, dan tiket kereta api.

“Dengan tiket kereta api, hotel, destinasi wisata semua diskon, ini program branding. Wisata Solo Raya punya value yang belum pernah kita garap bersama. Semoga nanti bukan hanya wisata, tapi juga perdagangan dan investasi,” ungkapnya.

Ferry mengungkapkan, target transaksi dari tujuh daerah bisa mencapai lebih dari Rp5 triliun, menyusul pernyataan komitmen sebelumnya dari Karanganyar yang menargetkan Rp2 triliun, serta Kota Solo yang juga tengah meramu target besar.

“Kemarin di Karanganyar deklarasi Rp 2 triliun, Kota Solo juga sedang meramu. Harapannya dari tujuh wilayah ini bisa capai lebih dari Rp 5 triliun. Ini satu awal yang luar biasa,” kata Ferry.

Menurut Ferry, perluasan skala ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Tengah dalam membangun program aglomerasi Solo Raya, yang diharapkan menjadi model integrasi kawasan untuk wilayah lain di Jawa Tengah.

“Event Solo Raya Great Sale ini benar-benar ingin memaksa kita melihat Solo Raya secara utuh. Ini bukan sekadar event diskon, tapi gerakan bersama untuk mengungkit perekonomian melalui tiga daya ungkit utama: pariwisata, perdagangan, dan investasi,” tegas Ferry.

Pihaknya juga menyebut kolaborasi ini tak bisa dibangun oleh satu pihak saja, tetapi memerlukan sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah, swasta, asosiasi, maupun masyarakat.

Dalam acara tersebut hadir pelaku usaha dari PHRI, Asita, Organda, EO, UMKM, museum, batik, PLN, HIPMI, WPC, FPKBL, Srikandi, Asephi, hingga dari sektor kesehatan.

Kata Pemkot Surakarta

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani menyambut positif langkah finalisasi persiapan ini. Ia mengatakan, kolaborasi lintas daerah di Solo Raya akan membuka peluang promosi potensi masing-masing wilayah secara lebih luas.

“Solo Raya Great Sale sudah masuk ke tahap pelaksanaan. Ini momen untuk promosi penjualan, investasi, dan pariwisata satu bulan penuh. Kita dorong komunikasi lintas wilayah agar bisa saling melengkapi dan membuka potensi yang selama ini belum tergarap maksimal,” ujar Astrid.

Astrid juga menyoroti pentingnya event ini dalam mendongkrak sektor pariwisata, termasuk peningkatan lama tinggal wisatawan di kawasan Solo Raya.

“Kalau sebelumnya rata-rata wisatawan hanya menginap satu setengah malam di Solo, ke depan kita harap bisa lebih dari dua bahkan tiga malam. Karena destinasi wisata di Solo Raya itu saling melengkapi, misalnya Solo untuk budaya, Karanganyar untuk wisata alam,” tambahnya.

Solo Raya Great Sale 2025 akan hadir di pusat perbelanjaan modern, pasar tradisional, destinasi wisata, hingga hotel dan layanan transportasi dengan promo khusus. Ajang ini juga diharapkan mendorong penyusunan paket wisata lintas daerah yang terintegrasi dan berdaya saing tinggi.

“Solo Raya Great Sale mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal regional. Ini bukan sekadar festival diskon, tapi strategi penguatan kawasan Solo Raya melalui tiga pilar utama: perdagangan, pariwisata, dan investasi,” ujar Astrid.

Menurutnya, banyak potensi lokal yang harus dikembangkan bersama.

"Solo Raya Great Sale menjadi rumah bersama untuk menampilkan produk unggulan ke pasar lokal, nasional, bahkan internasional,” jelas mantan Rektor Universitas Surakarta (UNSA) itu.

“Kita berharap momen ini mampu meningkatkan transaksi, memperluas jaringan distribusi, dan memperkenalkan brand lokal kita ke panggung yang lebih luas.”

Astrid mengajak semua pelaku usaha di Solo Raya untuk memanfaatkan momen ini sebagai panggung inovasi produk dan layanan terbaik.

“Saya mengajak semua pelaku usaha untuk berpartisipasi aktif. Kita jadikan Juli 2025 sebagai bulan semangat belanja, semangat pariwisata, dan semangat investasi. Mari kita tunjukkan bahwa Solo Raya bisa menjadi kawasan yang kuat, mandiri, dan maju bersama,” pungkas Astrid.

(Tribunnews.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.