Populer: Giring Jadi Komisaris GMFI; Bahlil Hentikan Izin Tambang di Raja Ampat
kumparanBISNIS June 06, 2025 10:20 AM
Giring Ganesha diangkat menjadi Komisaris PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Kabar ini menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Kamis (5/6).
Tak hanya itu, ada juga kabar tentang Menteri Energi dan Sumber Daya Minerba (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menghentikan izin tambang di Raja Ampat. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:

Giring Ganesha Jadi Komisaris GMFI

Pengangkatan Giring Ganesha dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) GMFI, Kamis (5/6).
Selain Giring yang juga merupakan Wakil Menteri Kebudayaan, ada Oki Yanuar yang didapuk menjadi Komisaris Utama GMFI dan Dean Arslan sebagai Komisaris Independen GMFI. Ketiganya merupakan orang baru di GMFI usai lima komisaris sebelumnya diberhentikan dalam agenda yang sama.
Kelima Komisaris GMFI yang diberikan adalah Dharmadi (Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen), Rahmat Hanafi (Komisaris), Ali Gunawan (Komisaris Independen), Abhan (Komisaris Independen), dan Agit Atriantio (Komisaris Independen).
Di jajaran direksi juga ada yang diberhentikan yaitu Pudjo Sarwoko (Direktur Human Capital & Corporate Affairs), Salusra Satria (Direktur Keuangan), Mukhtaris (Direktur Line Operation), dan Irvan Pribadi (Direktur Base Operation).
"RUPSLB juga menyetujui perubahan nomenklatur jabatan Direksi yaitu Direktur Human Capital & Corporate Affairs diubah menjadi Direktur Sumber Daya Manusia dan Direktur Base Operation diubah menjadi Direktur Base Management," tulis Manajemen GMFI.

Bahlil Hentikan Izin Tambang di Raja Ampat

Area tambang PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat. Foto: PT. GAG Nikel
zoom-in-whitePerbesar
Area tambang PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat. Foto: PT. GAG Nikel
Bahlil mengungkap hanya ada satu perusahaan yang saat ini memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) tambang nikel dan beroperasi di Raja Ampat. Perusahaan tersebut adalah PT Gag Nikel.
“Yang beroperasi sekarang itu hanya satu yaitu PT Gag Nikel ini yang punya adalah PT Antam (Persero), BUMN,” kata Bahlil ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat pada Kamis (5/6).
Lebih lanjut Bahlil menuturkan IUP produksi dari PT Gag tersebut dikeluarkan sejak tahun 2017. PT Gag sendiri mulai beroperasi di tahun 2018. Untuk PT Gag, Bahlil mengungkap perusahaan tersebut juga sudah memiliki izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Ia menerangkan menurut pengamatannya, beberapa gambar terkait tambang di kepulauan Raja Ampat yang beredar di media bukanlah Pulau Gag, melainkan Pulau Piaynemo.
“Pulau Piaynemo dengan PT Gag itu kurang lebih sekitar 30 km sampai dengan 40 km dan di wilayah Raja Ampat itu betul wilayah pariwisata yang kita harus melindungi. Tapi, luas wilayah pulau-pulau Raja Ampat itu ada sampai dengan Maluku Utara,” ujar Bahlil.
Saat ini, untuk pengecekan IUP PT Gag Nikel juga dihentikan sementara. Penghentian ini dilakukan agar verifikasi lapangan atau pengecekan dapat berlangsung dan memberi fakta serta kejelasan kepada masyarakat.
“Kami sudah memutuskan lewat Dirjen Minerba untuk status dari pada IUP PT Gag yang sekarang lagi mengelola. Itu kan cuma satu ya. Itu kami untuk sementara kita hentikan operasinya,” kata Bahlil.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.