TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Disrupsi teknologi terus mengubah lanskap dunia kerja secara cepat dan mendalam.
Kecerdasan buatan, otomasi, dan digitalisasi tidak hanya menggeser profesi, tetapi juga menuntut hadirnya sumber daya manusia yang adaptif, kreatif, dan unggul.
Rektor Universitas Mercu Buana (UMB), Prof. Dr. Andi Adriansyah, M.Eng., menekankan pentingnya penguasaan kompetensi lintas disiplin yang relevan dengan tantangan era disrupsi.
Menurutnya, kecakapan teknis saja tidak cukup untuk memenangkan persaingan global saat ini.
“Di era disrupsi ini, banyak profesi bergeser atau bahkan hilang. Karena itu, lulusan tak cukup hanya dibekali kemampuan teknis. Mereka harus mampu menjadi pembelajar seumur hidup, pencipta kerja, dan agen perubahan,” ujar Prof. Andi dalam pidato wisuda di ICE BSD, Tangerang belum lama ini.
Dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Tahun Akademik 2024–2025 itu, UMB mengukuhkan sebanyak 2.193 wisudawan dari berbagai jenjang pendidikan. Wisuda kali ini mengusung tema “Mewujudkan Lulusan Unggul dan Kompetitif Menuju Persaingan Global.”
Andi menjelaskan bahwa UMB terus memperkuat komitmennya dalam membangun ekosistem pendidikan yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Selain itu, peningkatan mutu pendidikan juga tercermin dari bertambahnya jumlah program studi yang meraih akreditasi unggul dan internasional.
Hal ini menunjukkan keseriusan UMB dalam membangun pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
“Kita harus mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tapi juga siap bersaing secara global,” tegasnya.
Andi mengingatkan para lulusan bahwa wisuda bukanlah garis akhir, melainkan titik awal perjuangan di dunia nyata.
“Jadilah pembelajar sepanjang hayat. Terus kembangkan kapasitas diri, karena dunia berubah sangat cepat,” pesannya kepada para wisudawan.