TRIBUNNEWS.COM - Seekor sapi kurban bantuan dari Presiden Prabowo Subianto mengamuk di Masjid Ar-Rahman Waipare, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (6/6/2025).
Sebanyak 30 petugas kewalahan mengurus sapi jenis simmental tersebut.
Pada awalnya, sapi tersebut sedang dalam proses diikat. Namun, tiba-tiba ia memberontak dan menyebabkan tiang penyangga dari besi ikut patah.
Beberapa saat kemudian, sapi seberat 815 kilogram itu berhasil dirobohkan dan di ikat kuat pada satu batang pohon untuk di sembelih.
Ketua Takmir Masjid Ar-Rahman Waipare, Laurika, mengungkapkan proses penyembelihan hewan kurban bantuan dari Presiden Prabowo menghadapi kendala karena sapi tersebut berukuran besar dengan bobot mencapai 815 kilogram.
"Hewan kurban bantuan dari Bapak Presiden sangat besar dan kami sudah siapkan tiang kusus akhirnya bisa tumbang juga, tapi dalam perjalanan bisa diantisipasi dan disiasati sehingga bisa dilakukan penyembelihan," ujarnya, dikutip dari Pos-Kupang.com.
Ia mengaku, penyembelihan hewan kurban sapi sebesar ini, baru pertama kali dilaksanakan oleh umat muslim di Masjid Ar-Rahman Waipare.
Laurika menyampaikan, para petugas penyembelihan Masjid Ar-rahman Waipare membutuhkan waktu kurang lebih tiga puluh menit untuk membuat sapi tersebut roboh.
Selanjutnya, proses penyembelihan sapi tersebut berlangsung dengan lancar.
Adapun mekanisme pembagian daging kurban akan diprioritaskan untuk umat Muslim di wilayah Masjid Ar-Rahman Waipare, serta juga diberikan kepada umat non-Muslim di sekitar kawasan masjid tersebut.
Hal serupa juga terjadi di Bandung, Jawa Barat.
Seekor sapi kurban di Gang Rahayu, RT 1/4, Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung, ngamuk dan menyeruduk warga, Jumat (6/6/2025).
Dalam video yang beredar, seekor sapi berbulu cokelat dengan corak putih tampak agresif, sehingga beberapa warga yang mencoba menenangkannya kewalahan karena sapi tersebut terus memberontak hingga beberapa warga terinjak dan tertendang.
Amukan sapi tersebut hingga membuat beberapa warga terjatuh.
Meski demikian, warga yang terjatuh segera bangkit dan kembali berusaha menenangkan hewan omnivora itu karena harus segera disembelih.
Yono selaku Ketua RT setempat membeberkan kronologi kejadian tersebut.
"Kronologisnya memang pas pertama sapi turun (dari truk) juga lumayan agak galak gitu ya. Tapi kalau tadi malam sapi itu aman-aman saja," ujar Ketua RT 1, Yono di lokasi kejadian, Jumat (6/6/2025), dikutip dari TribunJabar.id.
Ketika akan disembelih, kata Yono, sapi tersebut diduga mengalami stres lantaran melihat banyak orang.
Akibatnya, sapi itu susah ditarik dan enggan untuk maju.
"Jadi sapi itu ngamuk sampai tidak tertahan oleh beberapa orang, padahal yang pegangnya orang yang biasa ngurusin kurban setiap tahun," katanya.
Ia mengatakan, tenaga sapi yang berbobot 350 kilogram tenaganya sangat kuat karena usianya masih muda, akibanya beberapa warga yang diseruduk sampai jatuh mengalami luka ringan.
Beruntungnya, warga yang terjatuh akibat sapi tersebut tidak mengalami luka berat.
"Tapi Alhamdulillah semua aman tidak ada yang cedera parah tapi hanya luka-luka sedikit baret. Tetapi ini sudah jadi konsekuensi, menjinakkan sapi kurban ada saja seperti itu. Tahun ini jadi cerita luar biasa sampai viral seperti ini," ucap Yono.
Selain menyebabkan warga terluka, kata dia, kejadian ini juga sempat membuat warga terutama ibu-ibu.
Mereka menjadi panik dan memutuskan untuk menjauh agar tidak diseruduk.
"Saya yang paling kena banyak lukanya sama teman kalau warga yang lain panik, menjerit. Mungkin pengen nolong takut karena lihat sapi kan luar biasa beringas tapi Alhamdulillah masih bisa ditangani," katanya.
Akhirnya sapi tersebut bisa dijinakkan oleh sejumlah warga sekitar, kemudian dagingnya akan dibagikan ke warga sekitar yang sudah menunggu daging kurban sejak pagi hari.
(Falza) (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin) (Pos-Kupang.com)