TRIBUNNEWS.COM - Rusia lakukan serangan besar-besaran targetnya Ukraina, Rabu (6/6/2025).

Akibat serangan tersebut setidaknya empat orang tewas dan 20 lainnya terluka.

Serangan besar-besaran Rusia tersebut dilakukan beberapa jam setelah presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump beri peringatan ke Vladimir Putin.

Diketahui dalam serangan itu, Rusia meluncurkan rudal balistik dan pesawat nirawak (drone) ke Ukraina.

Hal itu dilaporkan wali kota Vitali Klitschko, mengutip Independet.

Dalam serangan Rusia itu terjadi ledakan dahsyat yang terjadi di ibu kota Ukraina. 

Para pejabat Ukraina mengatakan jumlah korban tewas mungkin saja dapat meningkat.

Terlebih petugas penyelamat masih mencari orang-orang di bawah reruntuhan bangunan.

Sebelumnya keberhasilan perundingan damai antara Kyiv dan Moskow sempat diragukan oleh sejumlah pihak, termasuk Trump.

"Kadang-kadang lebih baik membiarkan mereka bertempur untuk sementara waktu dan kemudian memisahkan mereka," ujar Donald Trump.

Trump juga mengatakan telah menyampaikan pernyataan ke presiden Rusia Putin lewat sambungan telepon.

"Kedua negara yang tengah berperang itu bagaikan dua anak kecil yang berkelahi seperti orang gila di taman,” ujar Trump.

Percakapan telepon itu berdurasi satu jam 15 menit pada hari Rabu (4/6/2025).

(Garudea Prabawati)