Pemerintah Serap 2,4 Juta Ton Gabah Petani, Swasembada Pangan Diharap Tercapai
kumparanBISNIS June 07, 2025 10:00 AM
Pemerintah berhasil menyerap gabah petani sebanyak 2,4 juta ton hingga akhir Maret 2025. Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Golkar, Alien Mus, mengatakan hal ini bisa menjadi salah satu indikator bisa tercapainya swasembada pangan di Indonesia.
Dia menjelaskan, penyerapan gabah petani itu merupakan upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
“Ini adalah pencapaian luar biasa. Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Menteri Pertanian yang telah bekerja cepat dan efektif dalam menyerap gabah hasil panen petani,” ujar Alien Mus dalam keterangannya, Selasa (3/6).
Data realisasi pengadaan gabah beras dari periode Januari sampai dengan Mei tahun 2025 sebesar 2.407.863 ton setara beras, angka ini menunjukkan lonjakan serapan gabah yang sangat fantastis lebih dari 400 persen, dibandingkan dengan periode yang sama dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2022 sebesar 403.974 ton, tahun 2023 sebesar 564.717 ton, dan pada tahun 2024 yang mencapai 653.889 ton.
Politisi Partai Golkar asal Maluku Utara ini menilai, langkah strategis Kementan sangat membantu petani dalam menggenjot produksi gabah, yang selama ini kerap menghadapi fluktuasi harga saat panen raya. Ia juga menyebut keberhasilan ini sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap petani dan rakyat kecil, serta upaya untuk mewujudkan Swasembada Pangan.
“Pemerintah hadir di saat yang tepat. Dengan serapan sebesar 2,4 juta ton, petani tidak hanya terlindungi dari kejatuhan harga, tapi juga semakin termotivasi untuk meningkatkan produksi, dan juga menujukkan bukti komitmen Presiden Prabowo untuk Wujudkan Swasembada Pangan., tambah Alien.
Alien Mus berharap keberhasilan ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan ke depannya melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog. Ia juga mendorong agar program serapan gabah ini terus diperluas ke seluruh wilayah sentra produksi padi di Indonesia.
“Sinergi yang kuat antar lembaga sangat penting untuk memastikan tidak ada gabah petani yang terbuang sia-sia. Ini juga menjadi bukti bahwa ketahanan pangan kita dibangun dari kerja nyata di lapangan,” pungkasnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.