TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 19 juta lapangan pekerjaan yang dijanjikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka diprediksi sulit terealisasi.
Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet, ada sejumlah variabel untuk merealisasikan janji tersebut.
Variabel tersebut adalah pertumbuhan ekonomi tahunan, arah kebijakan industri nasional, dan kualitas tenaga kerja.
"Dengan pertumbuhan ekonomi stagnan di sekitar 5 persen, tanpa ada transformasi struktural yang signifikan, akan sangat sulit untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak itu dalam satu periode pemerintahan (lima tahun)," kata Yusuf kepada Tribunnews, Sabtu (7/6/2025).
Selain itu, kata dia, Indonesia tengah menghadapi tantangan serius berupa pengangguran muda yang tinggi.
Banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak terserap ke dalam pasar kerja formal karena ketidaksesuaian antara skill dan kebutuhan industri.
"Jika ini tidak segera dibenahi melalui reformasi pendidikan vokasi dan pelatihan kerja, maka lapangan kerja yang tercipta sekalipun tidak akan mampu mengatasi ketimpangan tenaga kerja muda yang terus melebar," ujar Yusuf.
Janji Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyediakan 19 juta lapangan kerja tengah menjadi sorotan netizen atau warganet.
Sorotan warganet terhadap janji Gibran bisa ditemui di akun Instagram orang kedua di RI itu, @gibran_rakabuming.
Di salah satu unggahan, ada akun @alpin.brain*** yang berkomentar, "Mas gibran mana 19 juta lapangan kerjanya".
Di unggahan lain ada juga akun @rizalkurnia*** yang berkomentar, "19 juta lokernya mana?"
Kemudian ada juga akun @l_o*** yang berkomentar, "19jt lowongan pekerjaan? mana saya tagih janji mu".
Yusuf memandang warganet mulai menyadari ketimpangan antara narasi kebijakan dan realitas lapangan.
Lonjakan PHK di sektor padat karya dan startup menunjukkan bahwa penciptaan lapangan kerja bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga soal stabilitas dan keberlanjutan.
"Dalam konteks ini, publik menjadi lebih kritis karena mereka tidak melihat adanya roadmap yang jelas, baik dari sisi anggaran, kebijakan fiskal, maupun insentif industri, yang mendukung janji tersebut," ucap Yusuf.
Janji Gibran
Sebelumnya saat debat cawapres 2024 yang diselenggarakan KPU di JCC Senyan, Jakarta, Minggu (21/1/2024), Gibran memaparkan visi misinya bersama Prabowo yang salah satunya adalah menjanjikan 19 juta lapangan kerja untuk generasi muda dan kaum perempuan.
Dia membeberkan sejumlah cara untuk merealisasikan janji kampanyenya ini, di antaranya dengan mengawal agenda hilirisasi.
"Jika agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi menuju energi hijau, ekonomi kreatif, UMKM bisa kita kawal, insyaallah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk generasi muda dan kaum perempuan," kata Gibran.
Gibran mengatakan, 5 juta dari 19 juta pekerjaan tersebut adalah Green Jobs. Ia menjelaskan, green jobs adalah peluang kerja di bidang lingkungan.
"Green jobs ini adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan," ujar Gibran.
Ia juga mengatakan, guna mendorong kesejahteraan petani, pihaknya akan mendorong terus ketersediaan pupuk dan bibit yang mudah dan murah.
Kemudian,untuk menjaga stabilitas harga pangan, peran dari TPID, ID Food, Perum Bulog, dan Badan Pangan Nasional akan dioptimalkan.
"Untuk meningkatkan produktivitas para petani, akan kita dorong terus mekanisasi. Generasi muda akan kita dorong melalui smart farming," ujar Gibran.