Lari Pagi Kapolres Tulungagung Gagalkan Penerbangan Balon Udara, Nyaris Terkena Ledakan Mercon
Sri Wahyunik June 07, 2025 11:31 PM

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, TULUNGAGUNG -  Satreskrim Polres Tulungagung mengamankan 6 remaja yang menerbangkan balon udara disertai petasan ukuran besar, Sabtu (7/6/2025).

Kasus ini terungkap secara tidak sengaja, oleh Kapolres Tulungagung AKBP Taat Resdi yang sedang lari pagi.

Kapolres mengaku sedang mencoba rute maraton Digital Payment Bhayangkara Runfest 2025.

“Saya bersama sejumlah rekan dan ajudan, mencoba rute Desa Waung (Kecamatan Boyolangu) ke arah selatan,” tutur Kapolres saat dikonfirmasi.

Di saat sedang lari itu, ajudan yang mengikuti memberi tahu, ada dua balon udara yang sedang coba diterbangkan di kawasan persawahan di timur jalan raya.

Saat itu juga Kapolres langsung berlari ke arah sekumpulan remaja yang sedang berusaha menerbangkan dua balon udara itu.

Mereka membuat perapian untuk menghasilkan asap yang digunakan mengisi balon udara itu.

Melihat kedatangan Kapolres, mereka semburat melarikan diri dengan meninggalkan barang-barang dan sepeda motor.

“Ada satu remaja yang tidak ikut lari, dia yang kami amankan lebih dulu. Mereka juga meninggalkan tiga sepeda motor di lokasi,” sambung Kapolres.

Satu balon sempat dilepas dan terbang sejauh sekitar 20 meter, kemudian terjatuh karena masih kurang asap.

Sementara balon kedua diikat sehingga saat ditinggal kabur tidak bisa terbang.

Namun balon kedua ini sudah dilengkapi dengan untaian petasan dengan ukuran jumbo.

Balon sudah melayang di udara dengan untaian petasan yang sudah dinyalakan dengan ketinggian sekitar meter.

Saat coba diamankan, petasan ukuran besar ini meledak dengan sangat keras.

Bunyi ledakannya bahkan terdengar sampai di wilayah Desa Sobontoro, wilayah di utara Desa Warung.

“Hampir saja kami kena ledakan petasan itu. Tapi alhamdulillah semuanya selamat,” ucap Kapolres.

Balon kedua ikut hancur karena kuatnya ledakan petasan yang dibawanya.

Dari satu remaja yang tertinggal di lokasi didapat lima nama teman-temannya.

Mereka semuanya berhasil diamankan dan dimintai keterangan di Satreskrim Polres Tulungagung.

“Mereka berasal dari Desa Waung, Gedangsewu dan Moyoketen. Sekarang masih didalami Unit PPA,” tambah Kapolres.

Polres Tulungagung dan polsek di bawahnya gencar melakukan penindakan balon udara sejak Maret 2025, sebelum Idul Fitri.

Penerbangan balon udara membahayakan penerbangan, berisiko menimbulkan kebakaran, serta pemadaman listrik dalam skala luas.

Kasus balon udara paling menonjol terjadi di Dusun Bacang, Desa Gandong, Kecamatan Bandung pada Rabu (2/4/2025) pagi.

Sebuah balon udara yang melintas menjatuhkan sejumlah petasan ukuran besar dan meledak, merusak satu rumah warga, dan sebuah mobil Daihatsu Xenia.

Polisi menetapkan tujuh tersangka dalam kejadian ini, lima di antaranya masih berusia anak. 

Ledakan petasan yang dibawa balon udara juga terjadi pada Minggu (13/4/2025) pagi di Desa Suruhanlor, Kecamatan Bandung.

Ledakan ini merusak genteng dan semua struktur plafon rumah Marsini (59).

Selain melakukan penindakan, Polres Tulungagung juga melakukan pembinaan dan membuat wadah penghobi balon udara.

Bahkan Kapolres mendatangkan mentor untuk membuat balon udara yang artistik dari Wonosobo Jawa Tengah.

Selain itu juga diberikan pelatihan menerbangkan balon udara menggunakan tali, sehingga lebih aman.

Puncaknya diadakan festival balon udara, untuk unjuk gigi hasil pelatihan pada Minggu (8/6/2025) pagi di Lapangan Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.