Bahkan Nonton Timnas Jepang Latihan pun Harus Bayar
Hasanudin Aco June 08, 2025 11:31 AM

 

TRIBUNNEWS.COM, JEPANG -  Menghadapi Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Selasa 10 Juni ini, Timnas Jepang memulai latihan perdana kemarin.

Latihan diadakan di Kota Sakai, Osaka, Jepang.

Sesi latihan pertama digelar sejak Jepang kalah dari Australia dengan skor tipis 1-0 pada 5 Juni kemarin.

Latihan Timnas Jepang ini ternyata tidak gratis.

Warga yang hendak menontonnya harus bayar dengan biaya tertentu.

Dikutip dari NikkanSport, Minggu (8/5/2025), ada sebanyak 2.100 orang  yang menonton latihan Timnas Jepang itu.

Namun uangnya yentu saja tidak akan masuk ke kantong pribadi tapi akan disumbangkan untuk rekonstruksi gempa bumi Semenanjung Noto.

Setiap pemain disambut dengan sorak sorai yang meriah oleh para suporter yang menonton langsung latihan itu.

Ketika bek Yuto Nagatomo (38, FC Tokyo) mencetak gol, penonton bersorak "Bravo!".

Dan ketika gelandang Takefusa Kubo (24, Real Sociedad) jogging untuk mendinginkan diri, penonton bersorak "Selamat ulang tahun!"

Di akhir latihan, semua orang berbaris di tribun untuk menyampaikan rasa terima kasih mereka.

Di bawah komando Kubo, mereka menyanyikan lagu ulang tahun untuk merayakan ulang tahun ke-25 DF Ayumu Seko.

Jepang Serius Lawan Indonesia

Timnas Jepang saat ini berada pada peringkat 15 dunia dan urutan 1 di Asia.

Ranking mereka akan turun jika kalah melawan Indonesia.

Kekalahan perdana saat melawan Australia (peringkat 26 dunia) 5 Juni lalu juga berpengaruh pada peringkat Jepang.

Saat melawan Australia, Timnas Jepang menurunkan sembilan pemain baru termasuk tiga  pemain yang debut masuk tim senior.

Media Jepang NikkanSport mengulas peringkat mereka akan turun dan jalan untuk ke Piala Dunia akan sulit jika tidak mengalahkan Indonesia.

Termasuk mengamankan tempat di Pot 2, yang akan memengaruhi undian di Piala Dunia 2026.

Mereka dihadapkan pada kenyataan pahit.

Jepang mengganti 10 pemain inti dari pertandingan terakhir melawan Arab Saudi pada bulan Maret.

Mereka mencoba pemain baru, tetapi Australia mencegah mereka untuk tidak terkalahkan.

Jepang sebenarnya memegang kendali permainan saat melawan Australia tetapi pada menit ke-45 babak kedua, mereka lengah oleh satu peluang.

Pelatih kepala Hajime Moriyasu (56) berkata, "Saya ingin percaya bahwa ini akan mengarah pada pertumbuhan di masa mendatang."

Selama mereka membawa bendera Jepang, mereka tidak boleh kalah.

Sang manajer, yang siap dikritik, mengambil langkah berani dengan menurunkan sembilan pemain yang baru pertama kali menjadi starter di babak kualifikasi terakhir.

 Ada dua alasan untuk ini.

Yang pertama adalah, "Kami masih membutuhkan kekuatan dua atau bahkan tiga tim (untuk memenangkan Piala Dunia)."

Yang kedua adalah, "Daripada berpikir bahwa kami dapat melakukannya dengan bantuan (pemain utama), saya ingin para pemain muda menunjukkan kekuatan mereka di antara para pemain yang dipasangkan dengan mereka dan mempraktikkan apa yang berhasil sebagai sebuah tim."

Mereka tidak lagi memiliki kemewahan untuk fokus pada "pengembangan."

Dengan kekalahan ini, peringkat FIFA mereka, yang penting untuk putaran pertama turnamen, diperkirakan akan turun.

Mereka akan dituntut untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi untuk mempertahankan tempat mereka di pot kedua, yang akan menghindari peningkatan pertandingan awal melawan negara-negara kuat. 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.