TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Rusliandy, akhirnya turun tangan setelah skandal perselingkuhan anak buahnya viral di media sosial.
Rusliandy rencananya memanggil anak buahnya yang diduga terlibat skandal perselingkuhan.
"Rencana Selasa kami undang yang bersangkutan ya. Pagi kita panggilnya,” kata Rusliandy dikutip Tribunnewsbogor, Minggu (8/6/2025).
Sebelumnya viral skandal perselingkuhan yang melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pengawas SMP dan SD. Inisialnya masing-masing S.
Yang mengungkap adalah anak korban berinisial D.
Semua dia ceritakan melalui media sosial X dengan nama akun @sugarplumpy.
D mengungkap ke publik perbuatan ayahnya lantaran kecewa.
“Udah nikah sama mama gue 25 tahun. Tapi di tahun 2024 kemarin dia putuskan buat bikin ‘babak baru’ hidupnya. Bukan pensiun, bukan. Tapi selingkuh,” kata D dikutip Minggu (8/6/2025).
“Sama temen sekantor. Sesama ASN. Hebat banget ga tuh?!” lanjut dia.
Dia menjelaskan, ASN pengawas SMP (S) di Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor diduga berselingkuh dengan sesama ASN pengawas SD (S).
Pada Agustus 2024 lalu, ASN pengawas SMP (S), yang tak lain ayahnya, minta izin untuk poligami kepada istri.
Istri dari S mengira bahwa itu hanya bercanda dan tidak menanam rasa curiga. Setelah itu, sikap S berbeda dan ketahuan berselingkuh oleh istrinya.
Sang istri menemukan chat mesra pada Oktober 2024 lalu antara oknum ASN Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor itu.
‘Iya mih, mas tahu itu privasi’ dan ‘hehe iya sayang’,” demikian isi chat yang ditulis @sugarplumpy.
Lebih lanjut, pada 3 Oktober 2024, S menampar istrinya di hadapan anaknya.
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan S kepada istrinya itu diketahui karena S ketahuan berselingkuh dengan teman kerjanya.
“Berantem gara-gara mama ga terima bapa gue selingkuh,” kata dia.
Kemudian, pada 18 Oktober 2024, S hendak memukul istrinya menggunakan raket nyamuk.
Untungnya, perbuatan itu segera dibatalkan oleh adiknya D.
“Untungnya, adik gue berhasil stop aksi itu. Memang ga ada luka, tapi luka mentalnya? Udah permanen buat kita semua,” tulis dia.
Selain itu, ia membeberkan, istri dari S menemukan nota makan dan belanja jam tangan fancy di The Park Sawangan.
Dia menyatakan, tempat tersebut dekat dengan rumah Pengawas SD.
D selaku pemilik akun X telah menghubungi S (wanita) secara baik-baik. Ia melanjutkan, nomornya dan keluarga telah diblokir.
“Nomor gue, nomor ibu gue. Nomor semua keluarga, diblok semua sama ibu S,” jelas dia.
“Kita ga bisa kontak dia sama sekali. Tapi mereka? Masih asik mesra-mesraan,” lanjutnya.
Lebih jauh, D memutuskan untuk pindah ke kos.
Hal itu ia lakukan agar dapat bertingkah semuanya baik-baik saja.
Ia mengaku, sejak kejadian itu, keharmonisan dalam rumah tangga sudah tidak ada lagi.
“Sejak ketahuan, rumah rasanya dingin. Bukan karena suhu, tapi karena suasananya."
"Karena ada luka yang ga pernah disembuhin, dan semua orang cuma pura-pura lupa,” kata D.
Sumber: Tribunnewsbogor