Garda Nasional Dikerahkan Trump Tiba di LA, Protes Imigrasi Makin Memanas
Sri Juliati June 09, 2025 11:32 AM

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan meningkat tajam di Los Angeles pada Minggu malam setelah Presiden AS Donald Trump tiba di kota tersebut dan memerintahkan pengerahan 2.000 pasukan Garda Nasional untuk meredam gelombang protes imigrasi yang kian memanas.

Pasukan tersebut terlihat di jalan-jalan Los Angeles pada Minggu (8/6/2025), pagi, waktu setempat sebagai bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk meredam protes terhadap gelombang penggerebekan imigrasi federal di wilayah tersebut.

Puluhan personel Garda Nasional, lengkap dengan perlengkapan anti huru hara dan perisai plastik, disiagakan di titik-titik strategis di luar pusat-pusat penahanan federal.

Pusat Penahanan Metropolitan di Los Angeles menjadi pusat konfrontasi yang paling panas.

Rekaman memperlihatkan aparat keamanan melepaskan gas air mata, granat kejut, dan peluru merica ke arah demonstran yang mencoba mendekati pagar fasilitas tersebut.

Demonstran membalas dengan melempar batu, botol, bahkan kembang api, menyebabkan bentrokan semakin brutal.

"Polisi menangkap banyak orang di depan umum. Gas air mata, granat kejut, peluru pentungan tidak mematikan — semua digunakan," ujar Rob Reynolds, koresponden senior Al Jazeera, dari tengah kerusuhan.

Kendaraan Patroli Perbatasan menjadi sasaran demonstran, sementara jalanan dipenuhi puing, kereta belanja yang dibalik, dan api yang membakar sepanjang malam. 

Di Compton, sebuah kendaraan dibakar pada hari Sabtu. Di Paramount, demonstran berkumpul di dekat toko donat dan menghadapi kawat berduri yang dipasang oleh kepolisian.

Pengerahan pasukan dilakukan menyusul rangkaian penggerebekan besar-besaran oleh Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) di berbagai wilayah kota, termasuk distrik mode dan toko Home Depot, yang memicu kemarahan publik. 

Lebih dari 100 orang telah ditangkap selama seminggu terakhir karena dugaan pelanggaran hukum imigrasi, termasuk 44 orang pada Jumat (6/6/2025) di daerah Paramount, kawasan dengan populasi besar warga Latino.

Respons Trump 

Presiden Trump membela tindakannya dengan menyatakan di akun Truth Social bahwa para demonstran "menyerang agen federal kita" dan berjanji akan "memulihkan ketertiban, mengusir imigran ilegal, dan membebaskan Los Angeles."

Saat ditanya kemungkinan pengerahan Marinir aktif, Trump menjawab, “Jika kita melihat adanya bahaya bagi negara dan warga negara kita, kita akan sangat kuat dalam hal hukum dan ketertiban.”

Namun, langkah Trump menuai kecaman tajam dari Gubernur California Gavin Newsom. 

Ia menyebut pengerahan pasukan sebagai tindakan "provokatif dan kontraproduktif."

“Jangan beri mereka tontonan. Jangan pernah gunakan kekerasan. Bicaralah dengan damai,” ujar Newsom lewat media sosial.

Banyak pihak menilai bahwa pengerahan militer justru memperburuk eskalasi konflik. 

Beberapa tokoh Partai Republik pun menganggap langkah ini sebagai blunder politik, terutama di tengah suasana sosial yang sudah menegang.

Protes Meluas dan Memburuk

Demonstrasi menyebar ke berbagai titik di Los Angeles, terutama pusat-pusat penahanan federal dan gedung-gedung pemerintahan.

Slogan seperti "Bebaskan mereka, biarkan mereka tinggal!" terdengar di antara ribuan demonstran.

Di pusat kota, aparat mulai melakukan penangkapan massal saat kerumunan dinyatakan melanggar hukum. 

Di Paramount, bentrokan dengan agen federal kembali pecah. 

Di luar toko-toko dan kompleks perumahan, massa melempar puing ke arah petugas dan memblokade jalanan.

Langkah pengerahan pasukan ke jalanan Los Angeles mengingatkan pada insiden tahun 1992.

Saat itu, Garda Nasional juga dikerahkan untuk menangani kerusuhan setelah kasus pemukulan terhadap Rodney King.

Kini, tiga dekade kemudian, kota itu kembali bergolak.

Kali ini bukan karena isu rasial, tetapi juga kebijakan imigrasi yang dinilai kejam dan represif.

(Farra)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.