Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bolehkah olahraga dalam keadaan perut kosong?
Ada anggapan saat berolahraga dalam keadaan perut kosong membuat pembakaran lemak lebih cepat.
Dikutip dari YGI (Yayasan Gastroenterologi Indonesia), secara fisiologis, seseorang yang berolahraga ketika perut kosong, akan memanfaatkan cadangan energi dalam bentuk glikogen yang ada di otot dan hati.
Setelah glikogen habis, maka tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi alternatif.
Alhasil, keinginan untuk menurunkan berat badan bisa terwujud.
Berolahraga dalam keadaan perut kosong bisa punya efek negatif.
Seseorang akan mengalami pusing, lemas, mual, hingga pingsan karena hipoglikemia (rendahnya gula darah).
Selain itu juga akan mengalami penurunan stamina karena tidak kuat melakukan olahraga.
Bukan hanya itu, berat badan juga bisa naik, lantaran keinginan untuk makan pasca olahraga menjadi meningkat.
Individu disarankan untuk melakukan olahraga ringan hingga sedang dengan durasi yang singkat, jangan terlalu lama.
Olahraga itu seperti jalan pagi santai atau berlari-lari kecil, yoga dan pilates.
Sebaliknya jika olahraga berat dan durasi lama maka tidak aman dilakukan dalam keadaan perut kosong.
Perhatikan juga bagi individu dengan riwayat kesehatan diabetes melitus tipe 1 atau 2, gangguan pencernaan, tekanan darah rendah atau riwayat kadar gula darah rendah.
Dengan riwayat kesehatan di atas maka akan sangat berisiko melakukan olahraga tanpa asupan energi.
Dikhawatirkan akan mengalami keluhan berkeringat dingin, jantung terasa berdebar, hingga pingsan.
Dari paparan di atas, kesimpulannya adalah olahraga dalam keadaan perut kosong tidak mutlak membahayakan.
Namun sangat bergantung pada tiap-tiap individu, olahraga yang dipilih, tujuan olahraga, hingga riwayat kesehatan.
Dengan pemahaman dan perencanaan yang tepat terkait manfaat olahraga maka olahraga dengan keadaan perut kosong bisa memberikan hal baik.
Olahraga dalam keadaan perut kosong bisa membantu proses pembakaran lemak.
Namun, olahraga setelah sarapan membuat Anda memiliki energi yang lebih banyak dan terhindari dari hipoglikemia.
Dikutip dari Mayo Clinic, makanan yang disarankan untuk sebelum olahraga berupa karbohidrat dan protein dalam porsi kecil seperti buah-buahan terutama pisang, roti gandum, oatmeal, sereal, biskuit gandum utuh.
Makanan yang baik dikonsumsi setelah olahraga adalah telur, ikan, daging ayam, nasi, protein bar.