Kabar gembira datang untuk para buruh tani tembakau hingga masyarakat miskin ekstrem di Gresik. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCT) tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Gresik Ummi Khoiroh pada acara sosialisasi kebijakan DBHCT yang berlangsung di Kantor Bupati Gresik, baru-baru ini. Ia juga menginformasikan jumlah penerima manfaat yang berjumlah 3.085.
Mereka akan menerima uang tunai sebesar Rp 300 ribu per bulan selama enam bulan. Terhitung dari bulan Juli hingga Desember 2025. Penyalurannya dilakukan setiap dua bulan sekali, sehingga tiap kali pencairan, mereka akan menerima Rp 600 ribu sekaligus.
“Ini untuk mensejahterakan mereka yang telah memberikan seluruh energinya untuk meningkatkan produksi tembakau dan rokok di negara ini,” kata Ummi Khoiroh, Kamis (5/6).
Dari jumlah penerima itu, 1.051 orang adalah buruh tani tembakau, 53 orang buruh pabrik rokok, dan 1.985 orang merupakan masyarakat miskin ekstrem.
Semua penerima nantinya akan melalui proses verifikasi yang ketat berdasarkan data DTKS dan P3KE kecuali pada kategori kelompok buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok yang dibebaskan dari syarat tersebut.
Sementara itu, untuk kelompok masyarakat miskin ekstrem, Dinas Sosial menetapkan tiga kriteria utama: tercatat dalam DTKS dan P3KE, belum pernah menerima bantuan sosial apa pun sebelumnya, dan wajib berstatus penduduk Kabupaten Gresik.
Ummi menekankan pentingnya peran Kasi Kesra dalam memastikan data di lapangan valid. “Kasi Kesra yang paling tahu, mana betul buruh tani tembakau, mana buruh pabrik rokok, dan mana masyarakat miskin ekstrem. Ini harus tepat sasaran,” ujarnya.
Total anggaran yang disiapkan untuk program ini mencapai Rp 8 miliar. Penyaluran dilakukan oleh PT Pos Indonesia agar lebih transparan dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Bantuan nantinya dapat diambil di kantor balai desa atau kecamatan masing-masing.
Sekretaris Daerah Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, juga mengimbau seluruh pemerintah desa dan kecamatan ikut mengawal program ini agar tepat sasaran.
“Saya harap kepada seluruh kasi kesra yang ada di desa-desa untuk melakukan validasi betul-betul terkait data yang dinamis ini agar bantuan bisa menyasar tepat sasaran. Langkah ini juga menjadi salah satu strategi pemberantasan kemiskinan di Kabupaten Gersik,” ujarnya.
Dengan adanya BLT DBHCT ini, diharapkan beban ekonomi masyarakat bisa sedikit berkurang, terutama bagi mereka yang penghasilannya tidak menentu. Jadi, siap-siap, uang bantuan akan segera cair!(*)