TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Idul Adha tak hanya meningkatkan penjualan hewan kurban, tetapi juga membawa berkah bagi para pedagang bumbu siap masak di Banyuwangi. Salah satunya Sakdiyah, pemilik usaha bumbu olahan di Pasar Banyuwangi, yang mencatat lonjakan pesanan hingga 300 persen menjelang hari raya.
“Biasanya sehari laku sekitar 50-80 bungkus, sekarang bisa sampai 200 bungkus lebih. Bahkan ada yang pesan kiloan,” ujar Mbok Sak, sapaan kondang Sakdiyah, Senin (9/6/2025).
Usaha bumbu siap masak yang telah 13 tahun ia jalankan semakin berkembang, terutama saat Idul Adha. Banyak pelanggan membeli untuk konsumsi pribadi, sementara yang lain menjadikannya sebagai peluang usaha baru.
Dengan harga Rp 5 ribu per bungkus, omzet Mbok Sak mencapai Rp 3 juta hingga Rp 5 juta di puncak permintaan. Lonjakan pesanan tak hanya berlangsung sehari dua hari, tetapi hampir sebulan penuh.
Saat ditemui di lapaknya, ia menjual berbagai jenis bumbu siap masak, seperti rawon, gulai, rendang, sate, soto, kari, dan pecel. Ia juga menerima pesanan khusus sesuai kebutuhan pelanggan.
“Bumbu saya tanpa pengawet, tinggal dimasak kembali, dan bisa bertahan hingga beberapa minggu di kulkas,” ujarnya.
Meski permintaan melonjak, Mbok Sak tetap menjaga harga jual agar stabil. Ia langsung mengambil pasokan bahan baku dari petani, memastikan stok cabai, bawang, dan rempah-rempah tetap terjaga tanpa kenaikan harga signifikan.
Salah satu pelanggan setia, Eni Irawati, mengungkapkan bahwa ia telah berlangganan sejak usaha ini masih dijalankan oleh ibu Mbok Sak.
“Bumbunya praktis dan tentunya rasanya itu sedep (lezat dan khas),” ujar Eni. (*)