Pemerintah Gelontorkan Rp 4,9 T Buat Bantuan Pangan Beras di Juni-Juli 2025
kumparanBISNIS June 09, 2025 08:40 PM
Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 4,9 triliun untuk bantuan pangan beras di Juni-Juli 2025. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, bantuan pangan beras ini akan dilaksanakan lebih efisien dan tepat sasaran.
Bersama Perum Bulog, pemerintah akan kembali menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke masyarakat. Arief memastikan, akan dilakukan pengawasan program, termasuk fokus yang dipersiapkan oleh Bapanas.
"Untuk kebutuhan program 2 bulan ini, kan 18,3 juta penerima dikali 10 kilogram beras dikali 2 bulan. Kemudian ada biaya distribusi, kemungkinan sekitar Rp 4,9 triliun. Untuk pengawasannya, kami bekerja sama dengan seluruh kementerian lembaga, termasuk Satgas Pangan Polri. Jadi by name by address dengan data penerima yang terverifikasi," kata Arief dalam keterangannya, Senin (9/6).
Saat ini, Bapanas masih dalam proses administrasi penganggaran terlebih dahulu bersama Kementerian Keuangan. Namun, secara paralel Bulog telah diminta untuk memulai persiapan kemasan beras per 10 kg, sehingga nanti dapat didistribusikan secara cepat.
"Kami nanti menerima data penerima dari DTSEN. Itu data nasional yang dikeluarkan Bappenas dan tentunya cross check di lapangan oleh BPS dan BPKP beserta kementerian lembaga lainnya seperti Kemensos. Data terakhir yang telah terverifikasi sudah 16,5 juta dan perkiraan akan sampai 18,3 juta. Ini penting karena pesan Bapak Presiden harus tepat sasaran. Tidak boleh missed target," ungkap Arief.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Kamis (5/6/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Kamis (5/6/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
"Untuk bantuan pangan beras itu 10 kilogram dengan alokasi 2 bulan, jadi 20 kilogram per keluarga penerima. Tapi kita upayakan agar bisa dikirimkan dalam one shoot atau dalam satu kali pengiriman sudah mencakup dua bulan. Jadi lebih efisien dari segi biaya," tambah Arief.
Lebih lanjut, bantuan pangan beras ini akan menyasar masyarakat di kelompok desil 1-7, sehingga dipastikan benar-benar perlu dibantu. "Kami berupaya menyalurkan mulai akhir Juni ini dengan preferensi daerah-daerah yang agak jauh seperti Indonesia timur dan beberapa daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan). Itu yang harus dijalankan duluan," urainya.
Hingga pertengahan Juli 2025, realisasi bantuan pangan beras minimal telah menyentuh 95 persen. "Penargetan service levelnya di pertengahan Juli mendatang, kami harapkan sudah bisa di atas 95 persen," imbuhnya.
"Ini karena biasanya ada beberapa daerah yang perlu effort lebih, misalnya Puncak Jaya dan daerah perbatasan. Untuk beberapa tempat, kami sangat membutuhkan dukungan pengawalan TNI dan Polri. Jadi mudah-mudahan program bantuan pangan beras bisa lancar sampai ke masyarakat," tutup Arief.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.