TIMESINDONESIA, BANTUL – Ketua PHRI Bantul, Yohanes Hendra Dwi Utomo, menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri yang menyebutkan bahwa kegiatan kementerian maupun dinas sudah dapat dilaksanakan di hotel atau restoran berbasis mess. Menurutnya, hal ini menjadi kabar baik bagi industri perhotelan yang sempat terdampak kebijakan pembatasan anggaran.
"Ini tentu menjadi salah satu berita yang baik bagi industri perhotelan. Tapi statemen ini harus diimbangi dengan aplikasi di lapangan. Jangan sampai pemerintah bilang tidak melarang, tapi tidak ada kegiatan. Itu sama saja bohong," ujarnya, Senin (9/6/2025).
Ia juga mempertanyakan ketidaksinkronan antara pernyataan Kemendagri dan Kementerian Keuangan. Pasalnya, Kementerian Keuangan sebelumnya menyatakan akan memotong anggaran kegiatan pemerintah yang dilakukan di hotel, sehingga menimbulkan kebingungan.
"Ini kan jadi tidak sinkron. Tapi setidaknya pernyataan Mendagri ini menjadi angin segar karena berdampak positif terhadap kegiatan-kegiatan yang akan kembali dilaksanakan di hotel-hotel berbasis mess maupun restoran," kata Yohanes.
Meski demikian, ia mengakui bahwa hingga saat ini belum terlihat dampak signifikan di lapangan.
"Kondisinya masih landai, belum ada pergerakan yang besar karena statemen ini juga baru saja dikeluarkan. Jadi dampaknya belum begitu terasa," pungkasnya. (*)