Polisi Ungkap Motif Lansia Teriaki Penumpang ‘Teroris’ di Halte TransJakarta, Ada Hubungan dengan Bansos

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Polisi akhirnya mengungkap alasan pria lanjut usia (lansia) yang meneriaki seorang wanita dengan sebutan "teroris" di Halte TransJakarta Taman Anggrek, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Ternyata, pria berusia 69 tahun itu sedang lapar dan terburu-buru mengambil bantuan sosial (bansos).

Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara mengatakan pelaku meluapkan emosinya karena tekanan pribadi yang menumpuk.

“Dia juga emosi itu karena banyak faktor. Kata dia, ‘Saya lapar, Pak. Saya belum makan dari pagi’,” ujar Aprino, Senin (9/6/2025).

Tak hanya itu, pria tersebut juga sedang dikejar waktu untuk mengambil bansos yang membuat emosinya semakin memuncak saat terjadi cekcok.

“Yang kedua, saya kepikiran uang kos belum bayar. Yang ketiga, saya buru-buru mau ambil bansos, Pak. Kakek-kakek ini usia 69 tahun, tinggal sebatang kara,” tambahnya.

Meski sempat viral dan memicu kehebohan publik, polisi menyatakan kasus ini tidak dilanjutkan karena pelaku dan korban telah berdamai. Tidak ada unsur kekerasan fisik dalam insiden tersebut.

Sebelumnya, video seorang pria lansia meneriaki penumpang wanita dengan sebutan "teroris" di halte TransJakarta viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025.

Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Reza Hafiz Gumilang sempat menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyelidiki kejadian tersebut.

“Dari kemarin kami sudah jemput bola untuk menghubungi korban,” ujar Reza kepada wartawan, Sabtu (31/5/2025).

Korban telah membuat laporan dan menjalani visum.

“Korban juga sudah dimintai keterangan dan sudah divisum,” tambah Reza.

Dalam video yang beredar, pria berbaju putih dan bermasker biru tampak merekam sambil berteriak "teroris" ke arah seorang wanita.

Petugas keamanan sempat mencoba meredakan situasi dan meminta pria tersebut pergi. Namun, pria itu bersikeras tetap menunggu anaknya di lokasi.

“Perintah kamu? Aku lebih tua dari kamu. Kamu yang jalan duluan. Aku tunggu anak aku di sini,” ujar pelaku dalam video tersebut.

Kejadian ini menyoroti pentingnya sensitivitas sosial di ruang publik, terlebih saat menyangkut isu keamanan. Meskipun pelaku telah meminta maaf, insiden ini sempat menimbulkan kekhawatiran bagi pengguna TransJakarta lainnya.