TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengakui bahwa pengalamannya saat menangani timnas Belanda menjadi modal berharga dalam menyesuaikan diri bersama Skuad Garuda.
Menurut Kluivert, pengalaman tersebut membantunya lebih cepat beradaptasi dengan atmosfer dan dinamika Timnas Indonesia, termasuk saat menghadapi tekanan di level internasional.
Seperti diketahui, Patrick Kluivert pernah menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Belanda pada periode 2012 hingga 2014.
Saat itu, Tim Oranje masih dikomandoi oleh pelatih kawakan Louis van Gaal, dan Kluivert turut menjadi bagian dari tim kepelatihan yang sukses membawa Belanda finis di posisi ketiga Piala Dunia 2014 di Brasil.
Tak hanya itu, Kluivert juga pernah menjadi pelatih FC Twente U21 serta pelatih striker di AZ Alkmaar dan NEC Nijmegen.
Di sisi lain, sejumlah pemain Timnas Indonesia juga memiliki pengalaman bermain di kompetisi Liga Belanda.
Fakta ini turut membantu Patrick Kluivert beradaptasi lebih cepat bersama skuad Garuda.
Kehadiran pemain-pemain yang sudah akrab dengan kultur dan gaya sepak bola Belanda membuat komunikasi serta pemahaman taktik menjadi lebih lancar di lapangan.
"Karena saya juga pernah menjadi asisten pelatih tim nasional Belanda dan kami bermain dengan sistem yang sama, jadi sistem tersebut sudah cukup familiar," ucap Kluivert saat press conference kontra Jepang, dikutip dari BolaSport.
Terlepas dari itu, Patrick Kluivert turut memberikan apresiasi kepada Shin Tae-yong atas kontribusinya dalam membangun fondasi kuat bagi Timnas Indonesia.
Kluivert mengakui bahwa dirinya tidak melakukan perubahan besar terhadap sistem permainan yang telah diterapkan oleh STY.
Sebaliknya, ia memilih untuk menyempurnakan beberapa aspek, khususnya dalam hal komposisi pemain dan pendekatan taktik yang lebih fleksibel.
"Yang paling penting adalah ketika saya ditunjuk sebagai pelatih kepala, tim sudah memainkan sistem permainan tersebut," kata Patrick Kluivert.
"Itu bukan sistem pertama saya, tetapi saya sangat terbuka untuk beradaptasi," tambahnya.
Sebenarnya, Patrick Kluivert sempat berniat melakukan manuver taktik baru saat menghadapi China.
Persiapan Timnas Indonesia untuk laga tersebut terbilang matang, mengingat mereka menggelar pemusatan latihan lebih awal.
Namun, Kluivert akhirnya memilih untuk tetap mengandalkan gaya permainan lama yang sudah dikenal para pemain.
Keputusan itu diambil demi menjaga konsistensi dan chemistry yang telah dibangun sejak era kepelatihan sebelumnya.
"Tapi mungkin setelah pertandingan melawan China ketika pertandingan baru akan datang.
"Mungkin saya akan berpikir untuk mengubah sistem. Namun saat ini saya rasa para pemain bekerja dengan sangat baik dalam sistem ini."
"Ada beberapa mekanisme yang berbeda dalam sistem yang kami mainkan."
"Namun para pemain sudah sangat terbiasa dengan sistem ini, jadi tidak ada waktu untuk mengubah sistem," jelasnya.
Sejauh ini, kinerja Patrick Kluivert di Timnas Indonesia dirasa cukup bagus.
Ia berhasil mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kini, Patrick Kluivert dihadapkan dengan tantangan yang cukup berat saat menyambangi markas Jepang pada matchday pamungkas Grup C Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pertandingan antara Jepang vs Timnas Indonesia bakal digelar di Stadion Panasonic Suita, Osaka, pada Selasa (10/6/2025) pukul 17.35 WIB.
Patut dinanti, mampukah Kluivert menutup Ronde 3 dengan hasil manis ataukah pulang dengan tangan hampa.
(Ali) (BolaSport/Lukman Adhi Kurniawan)