HIPMI Minta Pemerintah Turun Tangan Bantu Pengusaha Kelas Menengah RI
kumparanBISNIS June 10, 2025 11:27 PM
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyatakan bahwa jumlah kelas menengah Indonesia yang saat ini berada di nilai 17 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) itu diharapkan akan membuat pemerintah dapat turun tangan dengan membantu memberi afirmasi sebagai stimulus untuk pelaku usaha kelas menengah bertumbuh.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Akbar Himawan Buchari mencatat, jumlah kelas menengah Indonesia tercatat rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara lain seperti China dan Amerika Serikat (AS), yang sudah berada di angka sekitar 50 hingga 60 persen.
Akbar menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah kelas menengah ini merupakan salah satu poin penting HIPMI, yang sejalan dengan upaya mereka dalam meningkatkan jumlah rasio pengusaha di Indonesia.
Ia juga meminta kepada pemerintah agar dapat memberikan aksi afirmasi kepada teman-teman usaha kelas menengah, karena selama ini keberpihakan pemerintah hanya kepada usaha kecil.
“Tapi kita abai dengan teman-teman usaha kelas menengah agar bisa tumbuh, berkembang, dan juga bisa ikut Pak Anindya (Ketua Umum KADIN), supaya bisa jadi besar masuk KADIN,” ucap Akbar dalam acara Peringatan Hari Kewirausahaan Nasional di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, Selasa (10/6).
Perbesar
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Akbar Himawan Buchari dalam acara Peringatan Hari Kewirausahaan Nasional di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan
Akbar pun juga menyampaikan jumlah pengusaha terus bertumbuh tiap tahunnya. Menurut Akbar, di awal kepemimpinan Bahlil Lahadalia sebagai Ketum BPP HIPMI di tahun 2015, rasio jumlah pengusaha hanya sekitar 1,6 persen, kemudian saat tahun 2019, rasio jumlah pengusaha naik menjadi 3,6 persen.
“Nah hari ini jumlah rasio pengusaha kita 3,8 persen. Yang menjadi titik berat adalah bagaimana kelas menengah kita bisa tumbuh,” ucap Akbar.
Ia menyatakan, pengembangan di sektor kelas menengah dapat menjadi momentum bagi HIPMI di seluruh Indonesia, demi kebaikan anak-anak muda, pengusaha-pengusaha muda, serta sektor kewirausahaan itu sendiri.