Bukayo Saka, Cedera, dan Buku yang Membuka Pikirannya
GH News June 11, 2025 10:03 AM

Bersama kemalangan hadir pula momen mencerahkan. Bukayo Saka sempat gundah akibat cedera dan operasi, tapi malah menemukan buku yang membuka pikirannya.

Saka mengalami cedera robek hamstring pada 21 Desember 2024 lalu, yang lantas memaksanya menjalani operasi. Bukan sekadar cedera yang membuat pikirannya kacau, tapi perihal operasinya juga.

Cedera yang terjadi jelang Natal membuat penyerang Arsenal itu mesti ambil keputusan cepat, mau langsung operasi atau tunggu setelah liburan. Tak sempat lagi berpikir, pemain 23 tahun itu memutuskan operasi dan dibedah sehari sebelum Natal.

Operasi itu kelar pada sore hari dan alhasil, Saka mesti melewati momen-momen indah kumpul keluarga dengan kruk dan penyangga kaki. Cedera itu memaksanya absen hingga akhir Maret, yang turut menjadi salah satu hambatan Arsenal dalam persaingan juara Liga Inggris.

Itu cedera terparah dan absen terlama yang dialami Saka selama berseragam Arsenal. Sebelumnya, cedera terburuknya hanya membuatnya absen 19 hari.

Rangkaian peristiwa itu menjadi guncangan besar untuk Saka. Tapi pelan-pelan ia menemukan sisi positif: bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dan menemukan momen untuk menyeimbangkan kehidupan lapangan dan luar lapangan.

Satu hal yang membantu Saka melalui proses pemulihan dan menambah nilai hidupnya adalah buku karangan Eckhart Tolle, 'The Power of Now'. Berkat buku itu, Saka memandang dan menjalani hidup dengan berbeda.

"Salah satu buku yang diberikan ke saya oleh Carlos (Cuesta - asisten Mikel Arteta) berjudul The Power of Now. Bagus banget. Itu soal tidak memikirkan masa lalu, tidak memikirkan masa depan, cuma fokus ke sekarang dan selalu bertanya ke diri sendiri apa yang penting saat ini," ujar Saka dikutip Guardian.

"Terkadang saya berpikir 'Apakah saya bisa kembali ke kondisi terbaik?' Atau dulu 'Apa yang bisa saya lakukan buat mencegah cedera ya?' Tapi itu semua tidak penting. Cuma akan mendatangkan energi buruk dan hal negatif ke badan."

"Salah satu hal terbaik yang saya petik dari buku itu adalah untuk selalu bertanya ke diri sendiri 'Apa yang penting saat ini?' dan mencoba hidup dengan cara seperti itu," cetusnya.

Prinsip itu pula yang jadi pegangan Saka menatap musim baru. Sudah tiga musim beruntun Meriam London harus puas jadi runner-up di Liga Inggris, malah musim ini melihat rival sesama London seperti Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Crystal Palace juara.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.