TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama nasrani di Lapas Kelas IIB Mojokerto kini mendapat perhatian dalam aspek pembinaan keagamaan. Kegiatan ini rutin dilakukan dalam upaya memberikan bimbingan iman dan penguatan spiritual WBP beragama Nasrani. Pembinaan keagamaan ini dilakukan di Aula utama Lapas Mojokerto, Rabu (11/6/2025).

Kalapas Mojokerto, Rudi Kristiawan menyatakan, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk implementasi program pembinaan kepribadian yang diberikan secara berkesinambungan kepada WBP. Kegiatan ini berguna untuk membentuk pribadi yang lebih baik dan taat kepada ajaran agama. 

Pembinaan keagamaan dan penguatan spiritual WBP umat Nasrani di Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rabu (11/6/2025) (Dok. TIMES Indoensia)

“Kami akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga keagamaan demi mendukung pemasyarakatan berbasis pembinaan,” terang Rudi, Rabu (11/6/2025).

"Ini bagian dari upaya kami menjadikan Lapas bukan sekadar tempat menjalani pidana, tetapi tempat untuk memperbaiki diri dan memperkuat iman,” sambungnya.

Proses pembinaan ini berlangsung di bawah pengawasan dan pendampingan pembinaaan langsung oleh Ibu Mayra. Beliau adalah salah satu petugas Lapas Mojokerto yang secara konsisten mendampingi kegiatan keagamaan WBP Nasrani. Beliau memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan tertib, aman, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antarumat beragama.

“Kami selalu mendukung kegiatan pembinaan keagamaan di Lapas, karena ini bagian penting dari proses pembentukan karakter warga binaan. Dengan sentuhan rohani, kami berharap mereka bisa berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik setelah bebas nanti,” ujar Ibu Mayra.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para WBP Nasrani semakin mantap dalam menjalani kehidupan spiritual mereka, serta termotivasi untuk menjadi insan yang bermanfaat ketika kembali ke masyarakat. (*)