Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menepis isu liar soal pungutan dari petugas ke jemaah haji yang menjadi peserta safari wukuf khusus lanjut usia (lansia). Dia mengatakan Kemenag telah melakukan klarifikasi ke pihak yang menyebut ada pungutan.
"Mengenai isu bahwa ada pungutan safari wukuf kami juga sudah clearkan kemarin bersama Pak Dirjen juga sekali lagi saya sampaikan tidak benar adanya itu," kata Nasaruddin di Makkah, Rabu (11/6/2025).
Dia mengatakan memang ada jemaah yang memberikan atau menitipkan uang ke Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Namun, uang itu bukan untuk safari wukuf melainkan keperluan lain sesuai kesepakatan jemaah dengan KBIH masing-masing.
"Badal haji kan memang ada itu berurusan dengan KBIH bukan PPIH dan itu ada memang pungutan dan itu badal haji itu kan ada paketnya. Misalnya mulai dari umrah wajib ya kan, kemudian Arafah, Muzdalifah, Mina sampai ke tawaf ifadah, jamaratnya juga. Jadi memang ada pungutan dilakukan oleh KBIH untuk badal haji itu," ucapnya.
Dia menegaskan tak ada pungutan apapun ke jemaah haji yang mengikuti safari wukuf. Dia menyebut Inspektorat Kemenag telah turun tangan mengecek hal itu.
"Jadi isu bahwa ada pungutan dari jemaah oleh petugas itu sama sekali tidak benar, bahkan nama-namanya pun Inspektorat kami sudah turunkan. Jadi saya ingin mengklarifikasi apa yang disampaikan kemarin oleh teman-teman itu ya mungkin belum terkonfirmasi langsung disampaikan. Padahal itu sesungguhnya tidak benar adanya dan kita sudah klarifikasi semua, kita panggil orangnya juga," ucapnya.
Nasaruddin mengatakan sejumlah negara menyampaikan apresiasi kepada jemaah Indonesia yang selalu tertib dan mematuhi arahan petugasnya. Dia mengatakan Menteri Agama dari sejumlah negara juga bertanya ke dirinya bagaimana mengatur jemaah yang mencapai 203 ribu orang.
"Jadi pengakuan oleh luar negeri terhadap jemaah haji kita termasuk Mesir dan juga kemarin menteri agamanya Jordan mengapresiasi bahwa ketertiban jemaah haji kita itu kesabarannya juga itu diacungkan jempol," ucapnya.