Anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) diperkirakan akan terus bertambah. Nantinya MBG bisa menghabiskan anggaran hingga Rp 300 triliun per tahunnya.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan pada tahun depan anggaran MBG bisa berada di angka Rp 300 triliun. Dengan begitu, target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.
“Bisa dibayangkan biasanya kia hanya kucurkan di Jawa saja tapi kami sebar dana ini ke seluruh Indonesia. Tahun depan jadi Rp 300 triliun, ini akan buat kami percaya diri bahwa pertumbuhan 8 persen bisa dicapai,” kata Luhut dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Selatan pada Rabu (11/6).
Luhut optimistis program tersebut bisa mendukung pertumbuhan ekonomi karena program tersebut dinilai bisa menjalankan mata rantai pasok serta melahirkan sektor ekonomi baru di area pedesaan.
Untuk tahun 2025, anggaran MBG memiliki kemungkinan untuk ditambah menjadi Rp 171 triliun, nilai tersebut naik Rp 100 triliun dari anggaran sebelumnya. Luhut juga menekankan jika nantinya anggaran MBG ditambah, pelaksanaan manajemen dan penyaluran MBG juga harus diperhatikan.
“Bisa saja sampai ke situ (Rp 300 triliun), bisa isu ditambah, menurut saya angka yang bagus yang penting betul-betul di manage dengan baik. Sejalan dengan waktu kita lihat (jumlah penerima ditambah),” ujarnya usai acara.
Pada bulan Oktober 2025 nanti, jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di target untuk bisa terbangun sebanyak 22.000 unit untuk melayani 66 juta penerima manfaat.
